Kupastuntas.co, Pesawaran - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Lampung, Sudin akan memberikan bantuan untuk Petani Garam di Kabupaten Pesawaran.

Hal itu diungkapkan Sudin, yang juga Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia saat menggelar reses di desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesarawan Lampung Selatan, Senin (25/04/2022).

Didampingi Asisten II Pemkab Pesawaran, Marzuki mewakili Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona dan sejumlah pejabat, Sudin mengunjungi tambak garam yang dikembangkan di desa Sidodadi.

"Mungkin satu-satunya kepala daerah yang sangat kreatif ini pak Dendi. Kita lihat, yang lain belum terpikirkan untuk buat garam, beliau sudah buat garam.  Beliau sebagai bapaknya pesawaran, sangat memikirkan bagaimana peningkatan hidup masyarakatnya," kata Sudin saat memberikan sambutan.

Sudin menilai, Dendi selaku kepala daerah sangat peduli terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Hal tersebut jelas terlihat dari adanya produksi garam yang telah memiliki 20 meja penjemuran dengan luas 1 hektar Per meja berukuran 5x20 m persegi.
 
Garam tersebut dipanen sebanyak dua kali dalam sebulan dengan total 40 ton garam perbulan. Adapun proses pembuatan garam di desa Sidodadi  menggunakan pola Tunel atau Panel.

Sudin menuturkan, pihaknya akan memberikan bantuan pada pemerintah dan masyarakat setempat berupa kendaraan untuk angkutan hasil garam tersebut.

"Tadi saya tanya pak Kadis perikanan, mana yang lebih dibutuhkan, gudang atau plastik tanam. Kalau gudang, jika memang dibutuhkan, tahun 2023 akan dipersiapkan," tuturnya.

Setelah melakukan dialog dan  mendengarkan aspirasi masyarakat setempat, ketua DPD PDI Perjuangan Lampung itu menyerahkan 150 paket sembako bantuan dari ketua DPR RI Puan Maharani secara simbolis bersama pengurus PDI Perjuangan yang hadir.

Asisten II Pemkab Pesawaran, Marzuki menyampaikan terima kasih kepada Sudin atas kunjungan dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di Desa Sidodadi.

Pemerintah kabupaten Pesawaran telah mencanangkan program usaha pemberdayaan garam rakyat yang merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh Kementerian kelautan dan perikanan.

Menurutnya, saat ini garam asli produk rakyat Indonesia semakin lama semakin tergusur dengan keberadaan garam yodium.

Indonesia secara rutin mengimpor garam setiap tahunnya. Karena kebutuhan garam negara masih belum bisa dicukupi secara mandiri akibat beberapa faktor salah satunya semakin berkurangnya petani garam.

Di pasaran, saat ini hanya sedikit pedagang yang masih menjual garam kristal yang sudah hampir punah. Di toko-toko banyak menjual garam yang sudah dalam bentuk kemasan yang di produksi oleh pabrik-pabrik pengolahan garam yang konon sudah ditambah yodium

"Alangkah lucunya negeri ini, mempunyai garis pantai terpanjang di dunia dan tersohor sejak dahulu kala sebagai penghasil garam, namun saat ini mengimport garam,"ujarnya.

Kabupaten Pesawaran mempunyai potensi  yang sangat besar untuk dikembangkan. Diantaranya bentang pesisir kurang lebih 120km, 39 pulau besar dan kecil dan 3 pulau yang tebesar, yakni pulau Legundi, Pahawang dan pulau Kelagian.

"Saya meminta semua petani garam yang ada di desa Sidodadi ini untuk terus semangat memproduksi garam kristal yang saat ini sudah mulai langka," tutupnya. (*)