Ramadan, Volume Sampah di Pringsewu Melonjak Tembus 36 Ton Per Hari

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Pringsewu - Selama 10 hari pertama bulan April rata-rata sampah yang masuk ke dalam Tempat Pembungan Akhir (TPA) di Kabupaten Pringsewu mencapai 36 ton per hari.
Dari data yang diterima oleh Dinas Lingkungan Hidup angka ini mengalami kenaikan sekitar 2-3 ton apabila dibandingkan dengan bulan Januari hingga Maret 2022 dimana pada Januari total rata-rata sampah yang masuk sekitar 34 ton per hari, Februari 33 ton dan Maret 34 ton.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup, Adam Althusius menyampaikan bahwa kenaikan jumlah sampah tersebut kemungkinan terjadi karena adanya sisa makanan yang terbuang akibat tingkat konsumsi yang meningkat selama awal bulan ramadhan beberapa waktu lalu.
"Rata-rata sampah yang masuk per 10 hari pertama bulan April ini atau saat bulan puasa sekitar 36 ton. Terjadi peningkatan karena ada sisa makanan yang terbuang. Namun terlepas dari ada atau tidaknya hubungan dengan bulan ramadhan tetapi kenyataanya terjadi peningkatan jumlah sampah," Ujar Adam mewakili Kadis Lingkungan Hidup Nur Fajri, Kamis (21/4/22).
Ia menyampaikan bahwa pada hari raya idul fitri para petugas kebersihan baik driver maupun petugas penyapu jalan biasanya akan mengalami kesulitan untuk membersihkan sampah karena pada hari-hari libur tersebut sampah akan lebih meningkat dibanding hari-hari biasa.
"Saat idul fitri yang agak kesulitan para driver mungkin karena sampah menumpuk sedangkan petugas kebersihan sedang libur lebaran. Banyak keluhan dari mereka driver dan penyapu jalan mereka kan mau lebaran juga tapi sampah tidak pernah lebaran, Itu keluhan mereka," kata nya.
Selain itu, Adam menyampaikan bahwa untuk menghitung berat sampah yang masuk dengan tepat dan akurat diperlukan sebuah alat yang dinamakan "jembatan timbang" agar sampah yang dibawa baik oleh truk atau motor pengangkut sampah saat akan dimasukan ke TPA bisa diketahui beratnya melalui alat tersebut.
"Sebenarnya untuk mengukur berat sampah yang diangkut menggunakan alat jembatan timbang, jadi alat itu mengukur atau menghitung berat mobil atau motor pengangkut sampah saat kosong (belum terisi sampah) dan saat kendaraan tersebut telah membawa atau terisi muatan sampah, nanti akan ketahuan berapa berat sampah yang dibawa ke TPA karena ada perbandingan sebelum dan sesudah. Biasanya di TPA-TPA itu ada, tapi kami belum memiliki alat tersebut. Sudah pernah mengajukan ke pihak provinsi tapi belum dapat dan belum ada anggaran juga untuk mengadakan jembatan timbang," tutup nya. (*)
Video KUPAS TV : PERAMPOKAN DAN PENEMBAKAN DI AGEN BRILINK LAMTIM
Berita Lainnya
-
Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Tirto Asri Pringsewu
Selasa, 13 Mei 2025 -
Dua dari Delapan Kelompok Gangster 'BOM21' Pringsewu Ditetapkan Tersangka
Jumat, 09 Mei 2025 -
Kedapatan Konsumsi Sabu, Pria Peternak Bebek di Pringsewu Ditangkap Polisi
Jumat, 09 Mei 2025 -
Polisi Angkut Delapan Pemuda Kelompok Gangster 'BOM21' Kerap Tawuran di Pringsewu
Jumat, 09 Mei 2025