Meski Modal Tipis, Petani Rumput Laut di Ketapang Lamsel Mampu Raup Untung Tinggi
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Meski mengalami
keterbatasan modal, petani Rumput Laut di Desa Legundi Kecamatan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mampu raup untung tinggi ketika panen tiba.
Salah seorang petani Rumput Laut, Amran Hadi
mengatakan, saat ini harga jual Rumput Laut di pasaran terbilang bagus sehingga
para petani mampu meraup untung tinggi ketika panen.
Kata dia, harga jual Rumput Laut yang telah dikeringkan
saat ini bisa mencapai Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram.
"Kalau modal Rp10 juta nanti untungnya Rp10 juta.
Harga yang asalan itu Rp7.000 seikat (per kilo), kalau yang kering bisa Rp15-20
ribu," katanya, Senin (11/04/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini permintaan Rumput Laut
cukup tinggi, namun karena keterbatasan modal maka jumlah Rumput Laut yang
dijual para petani di Desa Legundi hanya sedikit.
Kata dia, penjualan Rumput Laut mayoritas dikirim ke
Pulau Jawa dan berbagai daerah lainnya.
"Kalau yang beli banyak, daerah Jawa sana. Tapi
ya kita cuman produksi sedikit karena terkendala modal," tuturnya.
Untuk itu, Amran berharap supaya pemerintah dapat
memberikan bantuan tambahan modal lebih banyak dari jumlah bantuan biasanya
kepada para petani Rumput Laut.
"Bantuan berapa aja, namanya kita minta bantuan.
Ini kita lagi mengajukan di 2022 ini, mudah-mudahan bisa banyak dapatnya,"
ucapnya.
Dia menjelaskan, bantuan yang biasanya diberikan oleh
pemerintah yakni berupa bibit Rumput Laut, Tali dan lain-lain. Jumlah bantuan
itu, menurutnya masih sangat kurang karena bantuan yang diberikan itu
disalurkan kepada kelompok yang berjumlah 10 orang untuk masing-masing
kelompok.
"Kita biasanya bantuan langsung bibit. Kita yang
butuhnya permodalan yang banyak, kalau ngasih sedikit contohnya orang 10
dikasih bibit 5 kwintal belum cukup itu. Kalau misalkan 1 ton 1 dikasih tahun
ini, ya tahun depan enggak usah lagi, kita kembangkan. Kalau sudah kelompok ini
dibantu, kelompok lainnya juga," jelas Ketua Kelompok Petani Rumput Laut
Sinar Semendo 1 ini.
Dalam menanam Rumput Laut, kata dia, alat yang
dibutuhkan diantaranya Kayu sebagai patok atau pancang, tali sebagai media
tanam dan juga bibit.
Untuk mengatasi keterbatasan modal yang ada, para
petani menggunakan tali plastik sebagai media tanam. Namun tali plastik itu
hanya dapat bertahan sekitar 3 kali panen. Jangka pemakaian itu lebih singkat
jika dibandingkan dengan menggunakan tali tambang.
"Ini kita tali plastik biasa, enggak tahan lama.
Seharusnya seperti tali tambang itu biar bisa awet. Kita terbatas modal. Yang
dibutuhkan itu panjang talinya. Kalau patok itu kita beli kayu pendek yang
murah harga Rp1.000-2.000 per potong," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lamsel, Dwi
Jatmiko mengatakan, sebenarnya terdapat bantuan pinjaman modal atau kredit
bunga ringan kepada para petani Rumput Laut.
Namun, kata dia, pengajuan kredit itu terkendala
karena banyak petani yang sebelumnya sudah memiliki kredit atau tunggakan
ditempat lain.
"Kita itu ada nyiapkan kredit bunga ringan, tapi
kadang-kadang masalahnya itu mereka sudah ada kredit bank atau kredit yang
lain. Jadi pengecekannya enggak lulus, ada tunggakan kredit yang lain,"
katanya.
"Kalau yang enggak terkendala ya bisa diberikan
pinjaman kredit bunga ringan dari pemerintah itu dari kementerian
langsung," lanjutnya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini penyaluran bantuan
kepada para petani Rumput Laut di Lamsel masih dalam proses. Dia memastikan
bantuan itu akan secepatnya disalurkan kepada para kelompok tani.
"Ada lah bantuan, berupa bibit dan lain-lain langsung ke kelompok. Enggak setiap tahun bantuan itu ke semua kelompikok, tergantung kondisi juga. Kalau tahun 2022 ini belum ada penyaluran bantuan, masih proses," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Warga Blokir Jalan Karena Rusak | Adu Mulut Supir vs Warga
Berita Lainnya
-
Janda Hamil di Lamsel Tewas Dibunuh Kekasih, Kepala Korban Dikapak Tiga Kali
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Pembunuh Janda Hamil di Tanjung Bintang Lampung Selatan Ditangkap, Ternyata Kekasih Korban
Jumat, 20 Desember 2024 -
Warga Sabah Balau Tetap Bertahan Ditengah Rencana Penggusuran Pemprov Lampung
Jumat, 20 Desember 2024 -
Catat! Berikut Rekayasa Lalu Lintas dan 12 Pos Pengamanan Nataru di Lampung Selatan
Jumat, 20 Desember 2024