Pertalite Sulit Ditemukan di SPBU Tanggamus, Tapi Menjamur di Pedagang Eceran

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Tanggamus - Bahan
Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite sulit ditemukan di sejumlah stasiun
pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Tanggamus, setelah kenaikan
harga pertamax yang berlaku awal April lalu.
Anehnya, BBM jenis pertalite
sangat mudah didapat di sejumlah Pertamini atau pengecer yang berada di
sepanjang jalan di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Para pengecer ini secara
terang-terangan menjual pertalite dengan harga Rp10.000 per liter, sedangkan
harga resmi di SPBU BBM jenis pertalite dijual dengan harga Rp7.650 per liter.
Di Kecamatan Kotaagung
misalnya stok BBM yang tersedia di SPBU Jalinbar Way Tuba Kelurahan Kuripan,
hanya menjual BBM jenis pertamax. Sementara Petralite dan solar tidak tersedia.
Hal itu membuat sejumlah
pengendara yang stok BBM di tangki kendaraannya mulai kosong, terpaksa membeli
pertalite di Pertamini atau pedagang eceran dengan harga tinggi.
"Tadinya mau mengisi
petralite di SPBU, tetapi mulai dari Kecamatan Wonosobo, Kotaagung Timur sampai
Kota Agung, petralite kosong di SPBU," kata Bagas, pengendara sepeda
motor, saat ditemui disebuah Pertamini di kawasan Way Tuba Kelurahan Kuripan.
Bagas mengatakan pada awalnya
sepeda motor gedenya selalu menggunakan BBM jenis pertamax, tetapi sejak
kenaikan pertamax, ia pun memutuskan beralih menggunakan pertalite, yang
harganya jauh lebih murah.
"Dalam sehari dua hari
kemarin, stok BBM pertalite masih ada di SPBU. Tetapi dua hari ini mulai sulit
kami mendapatkannya," kata dia.
Di Tanggamus banyak warga
pemilik kendaraan yang biasa menggunakan BBM jenis pertamax harus rela beralih
menggunakan BBM jenis pertalite
Kesulitan mendapatkan
pertalite juga dirasakan Yudi Anafika (30), seorang sopir travel
Tanggamus-Jakarta. Menurutnya, tiga SPBU disepanjang Jalan Lintas Barat
Tanggamus yang ia datangi, ternyata stok pertalitenya kosong.
"Tapi Alhamdulillah saya dapat pertalite di SPBU di Jalinbar Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, dekat pemda," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : Korban robot trading ATG 5.0 laporkan Wahyu Kenzo Ke Polda Lampung
Berita Lainnya
-
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025 -
Tradisi Adat Pangan Balak Warnai HUT Desa Sukajaya di Tanggamus, Ketika Warisan Budaya Menyatukan Warga
Jumat, 04 Juli 2025 -
Pemkab Tanggamus Targetkan Angka Stunting Turun Jadi 14 Persen pada 2025
Jumat, 04 Juli 2025 -
Teror Buaya Way Semaka Berakhir, Sang Predator Berhasil Ditangkap
Jumat, 04 Juli 2025