Pemprov Lampung Komitmen Mampu Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Baku Pakan Ikan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memberikan keterangan di Golden Dragon, Selasa (29/3/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mengungkapkan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berkomitmen dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku pakan ikan.
Arinal mengungkapkan jika salah satu bahan baku utama pakan ikan ialah kedelai yang masih didatangkan dari luar negeri. Sementara Pemprov Lampung telah menyiapkan lahan 20 ribu hektare lahan untuk ditanami kedelai.
"Salah satu bahan baku pakan ikan ialah kedelai, ini bisa kita tekan dengan cara menanam sendiri. Jika perusahaan pakan ikan siap untuk membeli kedelai maka penanaman kedelai dapat terus dilanjutkan," kata dia saat dimintai keterangan di Golden Dragon, Selasa (29/3/2022).
Ia melanjutkan, jika sebagian bahan baku pakan ikan dapat memanfaatkan produk dalam negeri ataupun lokal maka hal tersebut akan berdampak terhadap penurunan harga pakan yang juga berpengaruh terhadap kesejahteraan petani ikan.
"Harga pakan sekarang mencapai Rp15 ribu perkilogram nya, ini bisa kita tekan kalau bisa jangan sampai melebihi Rp9 ribu perkilogram. Karena kasihan para pembudidaya ini, ketika panen untungnya sangat sedikit karena harga pakan yang mahal," tuturnya.
Menurutnya, Provinsi Lampung memiliki potensi perikanan budidaya baik ikan air laut, payau dan juga tawar yang cukup menjanjikan. Bahkan, produksi ikan air tawar terus mengalami peningkatan hingga mampu menjangkau pasar luar daerah seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Selatan.
"Dengan tingginya perkembangan produksi tentunya ini memerlukan pakan hang out cukup besar dan banyak. Dalam satu tahun saja perkiraan kira membutuhkan hingga 200 ribu ton pakan ikan. Sementara kita tahu harganya saja mahal," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengajak kepada para pembudidaya ikan untuk dapat terhubung didalam Program Kartu Petani Berjaya Berjaya (KPB), yang diharapkan akan menyalurkan pakan dengan harga yang lebih terjangkau serta kemudahan mendapatkan permodalan.
"Saya juga minta kepada OPD terkait untuk dapat melakukan pembinaan teknis yang lebih intensif terhadap pembudidaya ikan terutama teknologi terkini yang yang efisien dalam penggunaan pakan," tutupnya.
Terpisah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, mengungkapkan jika jumlah pemakaian pakan ikan di Lampung setiap tahunnya membutuhkan 232,041.02 ton.
Jumlah tersebut terdiri dari ikan air tawar 146,211.12 ton, ikan air payau 84,836.77 ton dan ikan air laut sebanyak 6,933.13 ton.
"Jumlah produksi pakan ikan juga cukup banyak pertahun lebih dari 200 ribu ton itu untuk seluruh pembudidaya di Lampung. Kita selama ini dibantu oleh 16 produsen pakan ikan. Dimana 5 punya pabrik sedangkan sisanya hanya distributor," kata dia.
Menurutnya, beberapa bahan baku pakan ikan yang masih didatangkan dari luar negeri seperti kacang kedelai, tepung ikan dan juga minyak ikan yang dapat digantikan dengan bungkil sawit, eceng gondok atau ampas kelapa.
"Apa lagi pemerintah sudah ada program untuk menanam kedelai di lahan 25 ribu hektare. Tentunya jika kita bisa menggunakan bahan baku lokal ini akan berdampak pada penurunan biaya produksi yang harus dikeluarkan," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Tegaskan Pengawasan Ketat Pangan Program MBG, Targetkan Nol Kasus Keracunan
Rabu, 10 September 2025 -
Rayakan HUT ke-24, RS Urip Sumoharjo Mantapkan Diri Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
Rabu, 10 September 2025 -
Komitmen Perkuat SPIP, UIN Raden Intan Lampung Tingkatkan Tata Kelola yang Baik dan Sesuai Aturan
Rabu, 10 September 2025 -
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
Rabu, 10 September 2025