• Minggu, 17 November 2024

Ribuan Member Trading ATG/ATC Resah, Aparat Hukum Diminta Bertindak Cepat

Senin, 28 Maret 2022 - 21.29 WIB
15.7k

Foto: Ilustrasi_Angga/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ribuan member trading Auto Trade Gold (ATG) dan Auto Trade Crypto (ATC) resah. Pasalnya, para member sudah tidak bisa lagi mengakses website kedua produk investasi di bawah perusahaan PT Panthera Trade Technologies.

Perusahaan trading pialang berjangka milik Dinar Wahyu Saptian Dyfrig, atau lebih akrab dengan panggilan Wahyu Kenzo di media sosial. Member ATG/ATC diperkirakan mencapai ratusan ribu.

Ribuan member mulai khawatir tidak dapat menarik kembali uang mereka atau withdraw (WD) yang sudah didepositokan melalui produk ATG dan ATC. Mereka membentuk grup korban ATG di media sosial Telegram. Anggotanya sebanyak 2205 member.   

DHS, salah satu member ATC warga Bandar Lampung, mengaku bergabung menjadi member ATC pada 8 Januari 2022 dengan deposit sebesar Rp200 juta.

Saat itu, DHS dijanjikan bisa menarik uang deposit itu kapan saja. Member ATG dijanjikan keuntungan sebesar 12 sampai dengan 17 persen per bulan dari modal yang diinvestasikan.

“Lalu pada awal Februari 2022 sekitar tanggal 3 februari member sudah tidak bisa melakukan penarikan (withdraw) dana dengan alasan maintainance atau pemulihan sistem. Lalu  dijanjikan pada 18 Maret 2022  maintainance sudah selesai dan investor bebas melakukan penarikan. Namun sampai akhir bulan Maret 2022 website pantheratrade.tech sebagai aplikasi ATG/ATC sudah  tidak bisa diakses,” kata DHS, Senin (28/3).

Menurutnya, pihak manajemen sebelumnya menyampaikan  pemberitahuan kepada para member bahwa ATG/ATC akan bisa diakses secara normal melalui website baru, Newpantheratrade.tech pada tanggal 18 Maret 2022.

“Namun sampai kini member ATG/ATC tetap tidak bisa melakukan penarikan uangnya lagi. Bahkan account’s saya menggunakan user ID yang diberikan pihak manajemen sudah  tidak bisa diakses lagi.  Jadi menimbulkan tanda tanya  besar apakah trading ini legal atau tidak,” ujar DHS.

Menurut DHS, selama ini manajeman ATG selalu bilang trading dalam kondisi baik-baik saja dan tidak ada masalah karena sudah mengantongi izin dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).

DHS mengatakan, dalam beberapa pertemuan melalui   zoom meeting, founder dan  CEO ATG/ATC selalu menyebut bahwa ATG/ATC sudah mengantongi izin   Bappebti.

“Saya mulai resah karena komunikasi para member dengan manajemen ATG/ATC yang awalnya melalui grup WhatsApp (WA), dialihkan ke Telegram. Lebih aneh lagi, member yang kritis  menanyakan perihal masalah-masalah yang terjadi pada perusahaan trading itu justru diblokir di grup. Sehingga kini saya hanya bisa memantau saja tanpa bisa ikut memberikan komentar secara langsung,” ujar DHS.

DHS berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisan.  

“Saya akan melaporkan owner dan para founder ATG/ATC ke aparat kepolisan  terkait dugaan penggelapan dan UU ITE. Uang yang mereka kumpulkan dari ratusan ribu member, itu bisa mencapai triliunan,” ungkap DHS.    

Member lainnya,  Lim Fow San melalui video yang beredar di media sosial Youtube mengaku sebagai member dari DNA Pro Akademi, Net89/SmartX, ATG/ATC. Ia kemudian melayangkan somasi melalui video.

"Hari ini, 7 Februari 2022 pukul 12.00 saya akan memberi video sebagai somasi yang kedua," kata Lim Fow San dalam videonya. Video tersebut diunggah pada 7 Februari 2022 dan telah ditonton lebih dari 4.000 kali.

Pria tersebut menyatakan telah mengirimkan video somasi yang pertama pada 3 Februari 2022. Dia juga menyatakan mewakili sejumlah member lain. Dalam video tersebut somasi ditujukan kepada 3 manajemen robot trading, yaitu DNA Pro, Net89, dan ATG/ATC.

Kepada manajemen ATG/ATC, dia juga menanyakan kapan WD bisa dilakukan. Dia telah beberapa kali mencoba melakukan penarikan,  namun tidak bisa dan selalu diberi alasan server sedang dilakukan maintenance. Dia pun mengaku kecewa dengan perusahaan trading yang hanya memberi janji-janji.

Saat Kupastuntas.co menelusuri di website Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nama PT Panthera Trade Technologies tak ditemukan pada daftar pialang berjangka yang berizin, maupun pada daftar pialang berjangka yang izinnya dicabut.

Pemilik Auto Trade Gold, Wahyu Kenzo, adalah seorang pengusaha yang dijuluki Crazy Rich Surabaya. Wahyu Kenzo kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial seperti Instagram.

Dilihat dari postingan akun instagram @wahyukenzo88, ia kerap menampilkan gaya hidup mewah seperti memamerkan mobil mewah dan bepergian keluar negeri bersama istrinya.

Tak hanya itu, Wahyu juga kerap memposting keakrabannya dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dari pantauan terlihat lima postingan bersama politisi Golkar tersebut, seperti berfoto di ruang kerja Bambang.

Bahkan terdapat video Bambang sedang melalukan testimoni Auto Trade Gold. Tak hanya Bambang, postingan di Instagram Wahyu pun tampak bersama mantan Menteri BUMN era SBY, yaitu  Dahlan Iskan.

Tahun 2021 lalu, Wahyu Kenzo sempat menjadi perbincangan karena menjadi pemenang lelang jersey milik legenda Persebaya, Mat Halil. Untuk membawa jersey musim 2011 itu, dia rela merogoh kocek Rp130.888.888.

Wahyu bersama istrinya, Selebgram Anggie Jesey, dikenal publik sebagai kolektor mobil mewah. Saat Anggie Jesey berulang tahun 6 Juli 2021 lalu, ia menerima hadiah mobil Mini Cooper dari suami tercinta.

Hal tersebut diketahui dari unggahan Anggie Jesey di media sosialnya, yang pamerkan momen dengan karangan uang di depan mobil pemberian suami. Walau dikenal sebagai model, Anggie Jesey juga memiliki bisnis pusat kebugaran.

Wanita yang akrab disapa Enjy ini memberi nama bisnis barunya The Legion. Di tempat tersebut disediakan penunjang hidup sehat, dari gym, restoran vegan, hingga salon. (Erik/Wanda)


Video KUPAS TV : KUMPULAN AKSI KRIMINAL LAYANAN PEMUAS NAFSU HINGGA KEKEJAMAN ALAT REPRODUKSI