Pemprov Lampung Komitmen Jaga Keterjangkauan Harga Bahan Pokok Saat Ramadan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memberikan sambutan dalam acara rapat persiapan bulan suci ramadan dan hari raya idul fitri dan dimensi komoditi unggulan di ballroom hotel Novotel, Senin (28/3/2022). Foto:Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung komitmen terus menjaga Keterjangkauan harga sejumlah bahan pokok yang rawan mengalami kenaikan saat bulan ramadan hingga hari raya idul fitri 1443 hijriah.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dalam acara rapat tim pengendali inflasi daerah Provinsi Lampung dalam rangka persiapan bulan suci ramadan dan hari raya idul fitri dan dimensi komoditi unggulan di ballroom hotel Novotel, Senin (28/3/2022).
"Ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan selalu menjadi isu yang sangat penting terlebih saat ramadan dan lebaran. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang akhirnya berdampak pada peningkatan inflasi di daerah," kata Arinal, saat memberikan sambutan.
Menurutnya, menjaga tingkat inflasi untuk tetap pada titik keseimbangan adalah tugas bersama yang harus dilakukan oleh pemerintah bersama dengan stakeholder terkait, dengan harapan tidak terjadi tekanan signifikan terhadap harga bahan pokok di pasaran.
"Ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta Komunikasi yang efektif perlu terus ditingkatkan. Selain itu juga monitoring secara langsung ke pasar-pasar yang dilakukan oleh satgas pangan dan pemerintah kabupaten/kota," ucapnya.
Dalam rangka keterjangkauan harga, Pemprov Lampung sejak awal tahun 2022 telah melakukan kegiatan operasi pasar yang akan terus ditindaklanjuti dengan kegiatan pasar murah.
"Kita juga terus meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait agar pengiriman pasokan tetap lancar. Untuk ketersediaan pasokan, saya minta kepada kepala daerah agar dapat mengoptimalkan Pusat Informasi Harga Strategis," terangnya.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengungkapkan, pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan pokok strategis dapat terpenuhi selama ramadan dan idul fitri.
"Sebagai upaya pengendalian ketersediaan dan harga, juga telah diadakan gelar pangan murah komoditas pangan strategis dengan melibatkan peran pelaku usaha atau instansi terkait," ucapnya.
Sementara itu, untuk ketersediaan sejumlah bahan pokok pada periode bulan Maret hingga Mei dipastikan aman. Untuk beras ketersediaan sebanyak 774.775 ton sementara kebutuhan 224.537 ton.
Jagung ketersediaan 732.639 ton kebutuhan 2.658 ton, bawang merah ketersediaan 329 ton kebutuhan 7.654 ton. Meskipun defisit tetapi kebutuhan masyarakat akan tetap terpenuhi dari Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya bawang putih ketersediaan 2 ton sementara kebutuhan 5.714 ton, cabai besar ketersediaan 11.861 ton kebutuhan 4.653 ton, cabai rawit ketersediaan 4.765 ton sementara kebutuhan 8 ribu ton.
"Untuk ini kebutuhan tetap akan terpenuhi dari pasokan sentral produksi di Jawa Barat dan Jawa Tengah," ungkapnya.
Sedangkan untuk daging sapi atau kerbau ketersediaan 6.354 ton sementara kebutuhan 5.536 ton, daging ayam ras ketersediaan 24.370 ton kebutuhan 15.533 ton, telur ketersediaan 37.428 ton kebutuhan 24.618 ton.
"Selanjutnya untuk gula pasir ketersediaan 220.372 ton sementara kebutuhan 16.715 ton dan kedelai ketersediaan 84 ton sementara kebutuhan 188 ton," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : HARGA NORMAL MINYAK GORENG DIKELUHKAN WARGA
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Tegaskan Pengawasan Ketat Pangan Program MBG, Targetkan Nol Kasus Keracunan
Rabu, 10 September 2025 -
Rayakan HUT ke-24, RS Urip Sumoharjo Mantapkan Diri Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
Rabu, 10 September 2025 -
Komitmen Perkuat SPIP, UIN Raden Intan Lampung Tingkatkan Tata Kelola yang Baik dan Sesuai Aturan
Rabu, 10 September 2025 -
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
Rabu, 10 September 2025