Harga Tomat Anjlok, Petani Lambar Buang Hasil Panen di Jalan

Ratusan kilogram tomat dibuang petani akibat harga anjlok di Pemangku Umbul Lioh, Pekon (Desa) Sebarus, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Kecewa karena harga tomat anjlok hingga 70 persen, petani di Pemangku Umbul Lioh, Pekon (Desa) Sebarus, Kecamatan Balik Bukit membuang ratusan Kilogram tomat hasil panen.
Sutikno salah satu petani menjelaskan bahwa anjloknya harga tomat sudah terjadi selama satu bulan terakhir sehingga ia dan petani lain merasa kecewa dan memilih membuang ratusan kilogram tomat hasil panen.
"Harga tomat terus menurun dari harga normal bahkan saat ini turun hingga 70 persen, untuk modal saja tidak balik jadi lebih baik hasil panen kita buang dari pada tidak ada harga yang sesuai," jelasnya, Minggu, (27/03/2022).
Ia menjelaskan harga normal tomat perkilo di kalangan petani sebesar Rp2000-3000 per/kg, namun sekarang hanya Rp400/kg sehingga jauh merosot dari harga yang di harapkan oleh para petani.
Sutikno menjelaskan belum mengetahui penyebab pasti turun nya harga tomat, namun diperkirakan melimpahnya stok barang di pasaran yang membuat harga tomat kian menurun sebulan terakhir.
"Kemungkinan karena stok tomat di pasaran banyak sehingga harga terus berangsur turun, sedangkan harga pupuk terus naik kalau begini petani bukan nya tambah sejahtera tetapi tambah susah," keluhnya.
Akibat kondisi tersebut Sutikno dan para petani lain mengalami kerugian yang cukup banyak bahkan mencapai jutaan rupiah, karena biaya pupuk, perawatan serta biaya operasional lain nya tidak bisa tertutupi.
Keluhan yang sama di sampaikan petani lain Mulyadi ia mengatakan saat ini perekonomian petani semakin sulit dengan anjloknya harga tomat otomatis perekonomian akan menjadi lebih sulit lagi padahal salah satu program pemerintah yaitu mensejahterakan petani.
"Bagaimana petani bisa sejahtera kalau harga jual saja tidak sesuai dengan operasional yang kita keluarkan, petani semakin terpuruk jika begini bukan semakin sejahtera seperti yang di canangkan pemerintah," pungkasnya
Para petani berharap pemerintah ataupun pihak terkait bisa mengambil langkah mengatasi permasalahan tersebut agar para petani khususnya di Lampung Barat tidak terus mengalami kerugian. (*)
Berita Lainnya
-
Puluhan Desa di Lampung Barat Belum Terjangkau Internet, Pemkab Minta Komdigi Bangun Menara BTS
Senin, 13 Oktober 2025 -
Tiga Tradisi Lampung Barat Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Jumat, 10 Oktober 2025 -
Parosil Pastikan Tak Ada Lagi Anak Putus Sekolah, Pendidikan Gratis Hingga Pelosok Lampung Barat
Jumat, 10 Oktober 2025 -
APIP Didesak Limpahkan Dugaan Korupsi Dana Desa Sinar Jaya Lambar ke Aparat Hukum
Jumat, 10 Oktober 2025