• Senin, 03 Februari 2025

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pantai di Lamsel Dipenuhi Batu Apung

Sabtu, 26 Maret 2022 - 15.29 WIB
324

Tampak beberapa warga membersihkan material batu apung dari bibir pantai, fenomena ini terjadi pasca erupsi GAK beberapa hari yang lalu hingga hari ini. Foto: Imanuel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi sejak Kamis (24/03/2022) lalu, berdampak pada kondisi lingkungan pesisir pantai Lampung Selatan (Lamsel).

Erupsi itu menyebabkan jumlah Batu Apung yang terbawa ombak ke pesisir pantai Lamsel menjadi lebih banyak jika dibandingkan sebelum adanya erupsi.

Salah seorang pengelola pantai Kedu Warna, Sendi mengatakan, jumlah Batu Apung yang terbawa ombak ke Pantai Kedu Warna mulai meningkat setelah adanya erupsi gunung api yang berada di Selat Sunda itu.

"Terkena dampak jadi banyak sampah tapi paling banyak ya Batu Apung. Itu dari beberapa hari kemarin sudah mulai banyak," katanya, Sabtu (26/03/2022).

Dia mengatakan, pihaknya pun mau tidak mau harus selalu membersihkan Batu Apung yang merupakan batuan vulkanik itu setiap hari supaya para pengunjung tetap merasa nyaman.

"Setiap erupsi pasti ada Batu Apung banyak, jadi langsung kita bersihkan tiap hari. Kemarin itu memang kebetulan angin ke arah Selatan, jadi ke Kalianda," jelasnya.

Saiman, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Minang Rua mengungkapkan hal yang sama. Dia menjelaskan, Batu Apung mulai memenuhi Pantai Minang Rua sejak adanya letusan GAK.

"Sebelumnya memang ada terus Batu Apung itu kebawa ombak. Tapi ini lebih banyak, jadi kita bersihkan terus setiap hari," tuturnya.

Sementara, Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan, Andi Suandi menjelaskan, sejak Kamis (24/03/2022) GAK telah erupsi sebanyak 23 kali hingga Sabtu (26/03/2022) siang .

Jumlah itu, kata dia, tidak seluruhnya tercatat dalam laman resmi Kementerian ESDM magma.esdm.go.id karena hanya erupsi kecil. Berdasarkan laman resmi itu, erupsi GAK sudah terjadi sebanyak 7 kali sejak Kamis (24/03/2022).

"Iya sisanya cuma erupsi kecil. Abu tertinggi itu mencapai 2.000 meter," tuturnya.

Saat ini, GAK masih berstatus level II atau waspada. Dia pun mengimbau supaya nelayan ataupun wisatawan jangan mendekat ke GAK dalam radius 2 kilometer

"Himbauannya untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer dari gunung," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : NELAYAN GANDENG PEMKOT BANDAR LAMPUNG LARUNG KEPALA KERBAU