Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, akan memaksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi disimpul transportasi pasca Wakil Presiden Makruf Amin menyebut jika vaksin booster menjadi syarat mudik lebaran 2022.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengungkapkan jika sampai saat ini pihaknya masih menunggu surat edaran dari Kementerian Perhubungan terkait dengan diperbolehkan nya mudik lebaran.

"Kita masih menunggu surat edaran nya terkait mudik tahun ini. Namun harapannya ada kelonggaran, kita akan maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di simpul transportasi," kata Bambang saat dimintai keterangan dilingkungan kantor Gubernur Lampung, Rabu (23/3/2022).

Ia melanjutkan, jika surat edaran dari Kementerian Perhubungan tersebut sudah keluar maka pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi bersama dengan Polda Lampung, Angkasa Pura hingga PT. ASDP untuk melakukan langkah antisipasi.

"Untuk penumpukan pemudik di pelabuhan ini terus kita antisipasi. Apa lagi sekarang ASDP sudah menerapkan pembelian tiket secara online. Sehingga penumpukan ini bisa diantisipasi," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, mengungkapkan jika pihaknya mengikuti segala keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. 

"Kita prinsipnya mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat terkait mudik ini. Semoga kondisi pandemi ini semakin mereda sehingga semua bisa mudik dengan aman dan nyaman," kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan jika pihaknya akan terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama, kedua dan juga ketiga atau booster.

"Untuk vaksinasi kita kejar terus terutama untuk booster. Percepatan vaksinasi dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan yang juga melibatkan anggota TNI dan Polri," tutupnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, saat ini capaian vaksinasi Covid-19 didaerah setempat untuk dosis pertama berada diangka 89.01 persen, vaksin kedua 67.34 persen dan vaksin ketiga 3.86 persen dengan total sasaran sebanyak 6.645.226 orang. (*)