• Senin, 23 Juni 2025

Nelayan Gudang Lelang Gelar Sedekah Laut Harap Hasil Tangkapan Melimpah

Rabu, 23 Maret 2022 - 17.41 WIB
375

Acara sedekah laut di Pasar Gudang Lelang, Telukbetung Selatan, Rabu (23/3/2022). Foto : Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Setelah 5 tahun tak diadakan, akhirnya Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung bersama dengan nelayan menyelenggarakan sedekah laut di Pasar Gudang Lelang, Telukbetung Selatan, Rabu (23/3/2022).

Acara itu merupakan wujud rasa syukur nelayan kepada Tuhan. Selain itu, mereka juga berharap mendapat ikan yang banyak ketika melaut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kota Bandar Lampung Erwin, menyampaikan sedekah laut ini merupakan upaya melestarikan tradisi budaya dan juga guna meningkatkan kunjungan wisata.

"Kegiatan sedekah laut ini dalam rangka mensyukuri, terus memohon doa untuk keselamatan para nelayan apabila melaut," ujarnya.

 "Tadi kita ke tengah laut adalah ritual untuk ruap lautnya, diikuti oleh semua nelayan. Itu melepas kepala kerbau tradisi lah dan itu diambil berkahnya oleh para nelayan, dengan harapan produksi hasil perikanan tangkapan mereka akan berlimpah," sambungnya.



 Lanjutnya, kegiatan ini tiap tahun seharusnya digelar, tetapi sudah ada 5 tahunan ini tidak dilaksanakan.

 "Jadi tahun berikut nya insyaallah kalau tidak ada covid-19 kita akan laksanakan tiap tahun bersama dengan para nelayan, dan ini merupakan event wisata juga bagi Pemkot," kata dia.

Dukungan Pemkot sendiri jelasnya, adalah memberikan dukungan berupa fasilitas perizinan dan lainnya juga.

Sementara, Ketua Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bandar Lampung, Kusaeri Suwandi menambahkan, selain berharap penangkapannya berlimpah, sedekah laut ini juga sebagai salah satu sisi untuk bagaimana memberikan satu edukasi nelayan untuk pentingnya menjaga lingkungan melalui tradisi ruat laut atau sedekah laut.

 "Dalam posisi normal acara ini biasanya digelar menggunakan perhitungan kalender Hijriyah atau kalender Jawa di bulan suroh. Tapi sekarang yang paling penting adalah subtansi nya rasa syukur, melalui perantara sedekah laut dan kita berharap kedepan posisinya sudah normal," ucap Kusaeri.

 Mudah-mudahan ini juga bisa mendorong destinasi wisata maritim, karena memang jelasnya, potensi ekonomi bukan hanya di laut itu hasil penangkapan saja tapi juga aktivitas dan juga kegiatan yang memang tradisi itu bisa menjadi nilai jual.

 "Harapannya bisa jadi destinasi wisata yang bisa ditindaklanjuti, sehingga bisa meningkatkan perekonomian baik masyarakat nelayan atau pesisir pada umumnya. Karena tadi juga yang berangkat ke tengah laut ada sekitar 50 kapal," ucapnya.

 Chalim salah satu nelayan di Gudang Lelang mengharapkan, dengan adanya sedekah laut ini bisa menambah hasil tangkapan kedepannya dan juga para nelayan diberikan kesehatan.

 "Kita sudah 5 tahun tidak ada sedekah laut. Jadi semoga setelah ini kita nelayan diberi kelancaran dan hasil ikannya juga banyak," ujar Chalim yang telah 20 tahun berprofesi Nelayan.

 Ia menyebutkan, bahwasanya sedekah laut ini yang dibuang ke laut ada berbagai macam, mulai dari kepala Kerbau, disertai makanan dan minuman lalu buah-buahan yang ditempatkan di dalam tampah.

 "Pakai kepala kerbau karena turun temurun seperti itu. Karena kalau pakai kepala sapi, nanti pulang lagi (kepala sapi yang sudah dihanyutkan kelaut) seolah laut tidak mau," ujar Chalim. (*)

Editor :