Dreamsea Jakarta Lakukan Digitalisasi Naskah Kuno di Lampung Timur
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sejumlah
peneliti dari Jakarta menyambangi Lampung Timur, tepatnya di Desa Jepara,
Kecamatan Way Jepara, Minggu (20/3/2022).
Kedatangan tim peneliti sejarah dari
Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia
(DREAMSEA) ini, menilik peninggalan bentuk tulisan atau naskah kuno tentang
Lampung Timur.
Kali ini, naskah kuno (manuskrip)
milik politisi Gerindra Lampung Timur, Mohammad Zakwan yang diteliti.
Sebanyak 23 dokumen (manuskrip)
peninggalan naskah kuno tentang sejarah Lampung Timur.
Mulai dari barang peninggalan berupa
Pepadun, dokumen tulisan aksara Lampung di kayu (buku lipat kulit kayu), ada
yang ditulis di kertas biasa, carikan kertas kecil bahkan dari kertas yang
memiliki cap dari Eropa, mulai dari Jerman dan Belanda.
Pemilik naskah sejarah dari Lampung
Timur, Mohammad Zakwan menuturkan, barang ini merupakan barang peninggalan dari
leluhur.
"Naskah dan dokumen ini, dari
leluhur, ke buyut, ke nenek dan kakek sampailah ke saya," ujarnya kepada
media.
Ia juga mengatakan, ini baru pertama
kalinya secara kuantitatif ada yang menyambanginya.
"Manuskrip (naskah kuno) ini
adalah peninggalan leluhur saya, kemarin sudah saya jelaskan, ini berasal dari
kampung kita aja kan aslinya bukan disini letaknya," katanya.
Kendati demikian, menurutnya, letak
asli sebenarnya ada di braja luhur di pemakam tua di Kecamatan Braja Selebah.
"Kemudian naskah tersebut
berada disini dikarenakan peninggalan leluhur saya, karena Lampung ini adalah
garis keturunan ayah (patrilineal), dan saya anak pertama atau tertua, sehingga
saya lah yang mengurus naskah kuno tersebut sampai saat ini," ungkapnya
"Leluhur kita kepadun, jadi
mudah-mudahan naskah yang cukup banyak ini, bisa mengungkapkan berbagai ilmu
pengetahuan yang baru, terkait dengan iluminasi atau hiasan," sambungnya.
Ia berharap, industri kreatif bisa
menggunakan ini untuk menggambarkan kekayaan dari masyarakat Lampung Timur.
"Walaupun kebetulan ada di
kampung Jepara ini, ini bukan sekedar harus diperhatikan oleh pemerintah
daerah, provinsi, bahkan kementerian pendidikan nasional, saya berharap ini
luar biasa aset ini, jadi bisa dikembangkan di industri kreatif nantinya dan
juga saya berharap ada yang follow up lebih lama lagi, artinya saya membuka
peluang semua institusi ilmiah dari apapun bentuknya silahkan untuk meneliti
manuskrip," katanya.
"Walaupun sudah di digitalisasi
tapi asli nya ada disini, yang berasal dari kertas ada, dari kulit kayu pun
ada, ini kan perlu waktu untuk kajian seperti ini," pungkasnya.
Sementara, Muhammad Nida Fadlan
selaku Data Meneger Dreamsea menuturkan, proses digitalisasi yang di lakukan
dilokasi sangat penting.
"Artinya dokumen asli yang
dimiliki tidak dibawa, itu salah satunya tapi yang terpenting adalah kita
memastikan, menyakinkan, beberapa pemilik naskah bahwa naskah tersebut
baik-baik saja," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, naskah yang
digitalisasi, yakni naskah yang difoto ditempat pemilik naskah dan nantinya
hasil dari digitalisasi tersebut bisa dilihat di website, serta pemilik naskah
tersebut menerima salinan digitalisasi.
"Jadi kedepannya, pemilik bisa
memberikan masukan, usulan, serta jika terdapat ada peneliti yang ingin
meneliti naskah ini juga, bisa langsung datang ke pak Zakwan," jelasnya
"Atau bisa dilihat di website Dreamsea, biarkan naskah tersebut bisa tenang atau tidak di bawa-bawa, karena naskah itu sering kita buka, cepat rusak naskahnya," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : KELANGKAAN BBM SOLAR SEBABKAN ANTREAN KENDARAAN
Berita Lainnya
-
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024 -
Pria 60 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Parit Desa Gedung Dalam Lamtim
Minggu, 15 Desember 2024