• Jumat, 16 Mei 2025

MSP Metro Targetkan 10 Ton Gabah Per Hektar

Sabtu, 19 Maret 2022 - 18.51 WIB
231

Ketua MSP Provinsi Lampung, Sumarsono (kiri), Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, Donald Harris Sihotang (Tengah), Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Watoni Nurdin (kanan) saat memanen padi MSP. Foto : Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Program Mari Sejahterakan Masyarakat (MSP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menargetkan 10 ton gabah kering panen per-hektar di kawasan pertanian persawahan Kota Metro.

Ketua DPC PDI-P Lampung Tengah, Sumarsono mengungkapkan, MSP di Metro telah berulang kali diuji coba. Pada tanam percobaan sebelumnya menghasilkan 5 ton gabah kering panen per-hektar, kini meningkat hingga 3 ton per-hektar.

"Ada peningkatan 2 sampai 3 ton di musim tanam kali ini. Awalnya itu kami lakukan percobaan seluas dua hektar, pada musim ini kami tanam seluas 136 hektar dan Alhamdulillah pada panen ini hasilnya sangat maksimal," kata Sumarsono dalam kegiatan Panen Raya yang berlangsung di Metro Pusat, Sabtu (19/3/2022).

Pria yang juga merupakan Ketua MSP Provinsi Lampung itu menerangkan, capaian hasil panen sebanyak 8 ton per-hektar membuatnya berupaya dan menargetkan 10 ton per-hektar pada panen musim depan.

"Dari sampel yang didapat satu hektarnya mendapatkan 8 ton. Itu merupakan capaian yang luar biasa. Semua memang perlu adaptasi dari yang tadinya 5 sampai 6 ton pada musim lalu. Mudah-mudahan setelah kita adakan edukasi dan diskusi kita targetkan pada panen mendatang mencapai 10 ton per-hektar," ungkapnya.

Sumarsono juga mengatakan, target 10 ton per-hektar di kawasan pertanian Kota Metro merupakan hal yang tidak sulit untuk dicapai.


"Target satu hektar 10 ton adalah capaian yang mudah. Untuk di Metro akan kami jadikan kenyataan. Karena saya sudah melakukan itu, bahkan saya bisa menghasilkan 10,8 ton di Lamteng. Nah, untuk yang di Jember itu malah mendapat 14 ton per hektar. Itu adalah hasil yang luar biasa," ujarnya.

Selain benih padi MSP, pria yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Lampung Tengah itu juga memproduksi pupuk MSP.

"Untuk pupuk organik yang dikembangkan juga sangat membantu para petani. Bahan pupuk MSP ini semua bahannya ada di sekitar kita, semua yang telah di fermentasi dan juga kita berikan mikroba dan bakteri yang baik,” ujarnya.

“Sehingga bisa membuat tanah menjadi gembur kemudian mikroba tersebut juga sangat dibutuhkan oleh tanama," lanjutnya.

Menurutnya, Padi MSP yang dipadukan dengan pupuk MSP dapat menjadi asupan bagi benih untuk tumbuh kembang yang baik.
.
"Padi ini kan tumbuhan hidup. Mereka butuh asupan makanan yang komplit sehingga kita para petani harus memaksimalkan asupan yang dibutuhkan oleh padi," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menyebut, benih padi MSP dapat dikembangkan sebagai padi lokal.

"Ini bisa dikembangkan untuk benih padi lokal, tapi dengan padi Inpari memang masih ada kelemahan. Kalau dengan Inpari 32 kalah produksi," ucapnya.

Heri menyampaikan, padi jenis MSP dapat menghasilkan gabah melimpah jika ditanam dengan maksimal pada musim tanam gadu.

"Kalau untuk gadu bagus, artinya ini kan untuk gilpar, tidak satu musim itu ditanam satu jenis saja. Supaya perakarannya berganti, sehingga tanahnya itu jadi selang-seling. Ini untuk musim gadunya," tandasnya. (*)
Editor :

Berita Lainnya

-->