Dirgahayu Provinsi Lampung ke-58 Tahun, Sukses Tangani Pandemi dan Membangun Ekonomi
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim. Foto: Ilustrasi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung memasuki usia ke-58 tahun, Jumat (18/3). Satu tahun terakhir, Sai Bumi Ruwa Jurai, julukan Provinsi Lampung, sukses menangani pandemi Covid-19 sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Lampung, pemerintah kabupaten/kota, dan seluruh elemen masyarakat yang telah bahu membahu dalam menekan penyebaran Covid-19.
"Alhamdulillah berkat dukungan dan kerja keras kita semua, Provinsi Lampung dapat menorehkan prestasi melalui beberapa penghargaan di tahun 2021. Pandemi Covid-19 juga telah berhasil kita tekan," kata Arinal, Kamis (17/3).
Menurutnya, dalam satu tahun terakhir banyak keberhasilan yang telah ditorehkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, salah satunya peningkatan produksi padi tertinggi di Indonesia.
Selain itu, Provinsi Lampung juga sukses mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 2,79 persen setelah sebelumnya sempat minus 1,67 pesen.
"Sejalan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan pendapatan per kapita masyarakat sebesar 0,04 persen dan peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 69,90 pada tahun 2021," kata Arinal.
Ia menambahkan, untuk terus meningkatkan perekonomian daerah, Pemprov berupaya melakukan berbagai terobosan di bidang digital. Terlebih, saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0.
"Saat ini kita terus menekankan pada daya saing dan produktivitas. Pemprov Lampung sangat mendukung pelaku IKM/UKM untuk menghasilkan produk berkualitas, dan mendorong masyarakat untuk semakin cinta terhadap produk yang dihasilkan pelaku UKM," terangnya.
Arinal mengungkapkan, progam Kartu Petani Berjaya (KPB) yang menjadi program unggulan juga terus menunjukkan kesempurnaan terbukti dengan peningkatan produksi padi.
"Artinya sarana produksi terpenuhi dibandingkan tahun sebelumnya. Kita juga terus berusaha untuk lebih banyak mengembangkan komoditas lain di bidang pertanian untuk dilakukan ekspor," ujar dia.
Program unggulan ini telah terintegrasi sebanyak 212.224 petani. Melalui program KPB juga telah tersalurkan pupuk subsidi melalui aplikasi KPB kepada 119.492 petani di 15 kabupaten/kota. Realisasi KUR Tani per 6 Desember 2021 telah mencapai Rp186.440.740 untuk 8.180 debitur petani.
Petani yang menjadi anggota KPB telah mendapatkan fasilitas asuransi Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) seluas 15.940,53 hektaer.
“Untuk beasiswa yang diberikan kepada anak petani, ada sebanyak 249 mahasiswa pertanian di Polinela, Itera sebanyak 156 mahasiswa dan Unila sebanyak 100 mahasiswa,” ujar Arinal.
Ia berharap program KPB bisa terhubung dengan semua petani di Lampung. Apalagi Lampung memiliki potensi produksi pertanian cukup besar dan melimpah seperti padi, jagung, ubi kayu, buah-buahan serta beberapa komoditas lainnya seperti kopi, lada, kakao, kelapa sawit, karet, tebu, sapi potong, dan ternak kambing.
Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay, mengatakan di usia Lampung ke-58 tahun, Pemprov harus bisa mendorong pembangunan dalam segala aspek bisa terus berkembang dengan pesat.
Mingrum mengatakan, pembangunan yang dilakukan harus memiliki dampak berkepanjangan dan bukan pada perekonomian saja, namun juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan.
"Pembangunan harus semakin maju, hubungan antara pemerintah dengan masyarakat semakin terjalin dan bersinergi dengan baik. Pembangunan juga harus mengedepankan ramah lingkungan," kata Mingrum.
Mingrum mengapresiasi kepemimpinan Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim yang menurutnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menangani pandemi Covid-19.
"Awal pandemi perekonomian di Lampung sempat melambat. Namun sejalan dengan pelonggaran PPKM ekonomi berangsur kembali tumbuh. Harapannya ekonomi bisa terus tumbuh positif dan mampu menyerap lapangan pekerjaan baru," ungkap Mingrum.
Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta pemerintah daerah memberikan perhatian dan dukungan kepada para pelaku UMKM sebagai sebagai tulang punggung perekonomian.
Pemerintah daerah pun diharapkan fokus terhadap pemberantasan mafia tanah, dan para aparat penegak hukum untuk tidak ragu menindak tegas setiap oknum yang terlibat dalam mafia tanah.
"Kita harus akui cukup banyak konflik tanah di Lampung yang didasari oleh peninggalan masa lalu. Penegak hukum atas nama negara harus bisa menyelesaikan permasalahan ini, mafia tanah harus segera dituntaskan," tegas Mingrum.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Yanuar Irawan, mengatakan Provinsi Lampung harus bisa mengatasi semua persoalan yang ada, termasuk sektor ekonomi.
Menurut Yanuar, pemerintah daerah harus memprioritaskan pembangunan sektor UMKM sebagai penopang perekonomian daerah. Sedangkan yang harus dibenahi di Lampung adalah pembangunan insfrastruktur. Sebab, kualitasnya kadang terabaikan.
"Semua perusahaan yang bergabung dalam Apindo Lampung akan berperan aktif dalam mendorong dan membantu pembangunan agar perekonomian bisa terus tumbuh positif,” kata Yanuar.
Majelis Penyeimbangan Adat Lampung (MPAL) Bandar Lampung berharap, Pemprov Lampung bisa lebih bersinergi lagi dengan tokoh adat dan tokoh agama untuk kemajuan di Provinsi Lampung.
Ketua Perwatin MPAL Bandar Lampung, M Yusuf Erdiansyah Putra bergelar Gusti Pangeran Igama Khatu, mengatakan Lampung lebih maju dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Masyarakat di Provinsi Lampung kini merasa lebih aman dan nyaman. MPAL berharap pemerataan pembangunan di Provinsi Lampung bisa semakin ditingkatkan sehingga bisa dirasakan sampai pelosok daerah. Jika pembangunan semakin merata, maka kesejahteraan masyarakat juga akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya, menilai secara nasional Lampung punya peran besar dalam memasok beberapa komoditas, seperti daging (sapi dan ayam), singkong, kopi, gula, padi dan komoditas lainnya.
"Artinya, Lampung semakin strategis perannya. Dengan keberadaan jalan tol, akan mendorong perekonomian Sumatera makin maju. Lampung juga menjembatani mobilitas batubara dan gas untuk mendukung perekonomian nasional,” jelas dia.
Asrian mengungkapkan, Gubernur Arinal juga sedang merintis kerja sama dengan pemerintah pusat, BUMN, swasta serta BUMD dalam pengembangan pariwisata melalui kawasan wisata terpadu Bakauheni
“Keberadaan kawasan wisata terpadu Bakauheni akan menjadi penggerak ekonomi khususnya Lampung kedepan. Karena pasarnya bukan hanya Jabodetabek tapi juga Sumatera Selatan," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : BEDAIN SNEAKERS ORIGINAL dan PALSU/KW - Owner Werken Store
Berita Lainnya
-
UIN Raden Intan Lampung Siap Buka Program Doktor PAI
Sabtu, 25 Oktober 2025 -
LPM UIN Raden Intan Lampung Mutakhirkan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Sabtu, 25 Oktober 2025 -
Sinergi PLN dan Pemerintah Daerah Dorong Produktivitas Tambak Udang Berkelanjutan
Sabtu, 25 Oktober 2025 -
Surya Paloh Lantik Pengurus Nasdem Lampung Periode 2025-2030
Sabtu, 25 Oktober 2025









