Lampung Kerahkan 18 Ribu Kader Tangani Stunting
Deputi Adpim BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso (memakai kain tapis), saat dimintai keterangan usai menghadiri acara rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Provinsi Lampung yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Rabu (16/3/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi
Lampung mengerahkan 18 ribu kader yang terdiri dari Bidan, Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan juga kader Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) untuk melakukan penanganan stunting didaerah
setempat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Adpim
BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, saat dimintai keterangan usai menghadiri acara
rapat kerja daerah (Rakerda) BKKBN Provinsi Lampung yang berlangsung di
Swiss-Belhotel, Rabu (16/3/2022).
"Kita bentuk tim pendamping untuk
penanganan stunting yang jumlahnya ada 18 ribu orang. Kader tersebut memiliki
tugas memberikan penyuluhan, kemudian memfasilitasi agar mendapatkan fasilitas
kesehatan dengan baik dan menjembatani terhadap program-program pembangunan
keluarga," kata dia saat dimintai keterangan.
Ia melanjutkan, berdasarkan Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 angka stunting secara nasional mengalami
penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27.7 persen menjadi 24,4 persen.
"Sementara angka stunting di Lampung
tahun 2021 kemarin 18,5 persen sementara untuk ambang batas maksimal yang di
tetapkan oleh WHO adalah 20 persen. Tahun ini Lampung sudah dibawah jadi termasuk
rendah," terangnya.
Ia mengungkapkan jika terdapat beberapa
strategi untuk terus menurunkan angka stunting di Lampung dengan menyasar
sasaran prioritas seperti calon pengantin kemudian melakukan pengawalan kepada
wanita hamil dan keluarga yang memiliki balita usia 2 tahun.
"Tiga kelompok sasaran tersebut
sesungguhnya menjadi strategi yang sampai saat ini di akui akan mampu mencegah
kelahiran balita stunting. Jika ini mampu dikerjakan maka optimis stunting di
Lampung akan berada diangka 14 persen pada tahun 2024 mendatang," ucapnya.
Sementara itu Kepala BKKBN Provinsi Lampung,
Rudy Budiman, mengatakan jika dalam penanganan stunting pihaknya terus
melakukan pendataan untuk mengetahui siapa saja yang akan dilakukan penanganan.
"Penanganan stunting ini kita butuh data
yang akurat untuk mengetahui siapa yang ditangani dan kehamilan juga harus di
dasari mulai dari usia hamilnya dan juga kondisi ibunya," kata dia.
Ia mengungkapkan, dengan adanya kader yang
terus disiagakan di setiap desa-desa maka diharapkan angka stunting di Lampung
akan terus mengalami penurunan dengan target diangka 14 persen pada tahun 2024
mendatang.
"Kita optimis jika angka stunting di Lampung akan terus mengalami penurunan. Ibu hamil juga langsung periksa ke bidan agar dilakukan pendampingan oleh tim yang ada dilapangan," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : TNI ANGKATAN LAUT RENCANAKAN PANGKALAN UTAMA DI PESAWARAN LAMPUNG
Berita Lainnya
-
Transaksi Melonjak Tajam Hingga Enam Kali Lipat, SPKLU PLN di Lampung Jadi Andalan Pengguna EV Saat Nataru 2025/2026
Kamis, 25 Desember 2025 -
RS Urip Sumoharjo Dukung HUT ke-130 BRI Lewat Layanan Mini Medical Check Up
Kamis, 25 Desember 2025 -
Libur Akhir Tahun, Penumpang KAI Melonjak Sentuh 29.794 Orang
Kamis, 25 Desember 2025 -
ASDP Pastikan Penyeberangan Bakauheni–Merak Aman Meski BMKG Prediksi Gelombang 2,5 Meter
Kamis, 25 Desember 2025









