Jelang Ramadhan, Harga Telur di Metro Naik

Distributor telur ayam ras di Pasar Kopindo Kota Metro saat dimintai keterangan, Senin, (14/3/2022). Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Kurang dari tiga pekan menjelang 1 Ramadhan 1443
Hijriah pada Sabtu, 2 April 2022 mendatang, harga telur di Kota Metro mengalami
kenaikan.
Dari
pantauan Kupastuntas.co, kenaikan harga bervariasi, mulai dari Rp22 ribu hingga Rp25 ribu perkilogramnya. Sebelumnya, harga
telur di pasaran mulai
dari Rp19 ribu hingga Rp20ribu perkilogram.
Anggraini, warga Iringmulyo, Metro Timur, mengaku membeli telur sebesar Rp25 ribu perkilogram. Ia menduga kenaikan
harga telur terjadi akibat menjelang Ramadhan.
"Tadi
saya beli sudah harga Rp25ribu, kalau sebelumnya itu masih Rp19 ribu. Ya memang harganya naik turun,
kebetulan pas saya beli harga lagi naik," ujar
Anggraini, Senin
(14/3/2022).
Riani (31) salah
seorang pedagang telur di Pasar Kopindo Metro salah mengaku, kini modal membeli telur ke distributor sudah diangka Rp23 ribu perkilogram.
"Kalau
harga kita ngambil untuk jualan itu Rp20 ribu perkilogram sekarang Rp23 ribu perkilogram. Kenaikannya
rata-rata Rp2 ribu dan paling tinggi Rp5 ribu, tidak lebih dari itu.
Kenaikannya rata-rata segitu, paling tinggi Rp 25 Ribu, tapi jarang yang
jual," kata
Iin (53),
distributor telur ayam ras di Pasar Metro menjelaskan, kenaikan harga telur bukan hanya
disebabkan karena menjelang Ramadhan, melainkan terjadi setiap kali pembagian Bantuan Sosial
(Bansos) oleh pemerintah.
"Sebab
naiknya harga telur itu biasanya PKH Bansos, makanya kemarin-kemarin kalau ada
PKH Bansos pusing aku, pasti harga telur naik, kita cari telur juga susah kalau
ada PKH Bansos. Ya dari kandangnya juga udah distok sama yang bagi-bagi
itu," keluhnya.
Iin
mengungkapkan, naik turunnya harga tidak terlampau jauh. Dilihat
dari distributor rata-rata
mengalami kenaikan mulai Rp500 hingga Rp2000.
"Iya
naik turunnya tidak sama, biasanya cuma naik Rp500 sampai Rp1.000, kalau paling
banyak naiknya itu Rp2 ribu, itupun hanya sekali selama saya jualan telur. Sekarang posko
harganya Rp22 ribu sebelumnya cuma turun Rp 500," ungkapnya.
Meskipun
begitu, Iin mengaku tidak menyimpan stok telur berlebih dan mayoritas pembeli dikiosnya merupakan
pengecer.
"Kalau
stok tidak berani banyak-banyak aku, paling banyak 100 ikat. Kalau stok segitu,
kita lihat pasarnya ya kalau lagi rame sehari terjual 40 sampai 50 ikat. Kalau
harga poskonya naik ya yang di ecer naik juga, kalau turun ya turun juga gitu,
sesuai aja," bebernya.
Iin menyebutkan bahwa naik turunnya harga telur merupakan hal biasa,
sehingga konsumen pun tidak merasa keberatan hingga berujung pada protes.
"Kalau
yang beli umum sih standar. Soalnya aku sudah tau harga, jadi ya cuma
segitu-segitu saja. Kalau ada orang beli juga pas naik biasa kok, tidak ada
yang protes, naiknya juga tidak banyak kok, cuma seribu hingga dua ribu,"
pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : PERAMPOKAN DAN PENEMBAKAN DI AGEN BRILINK LAMTIM
Berita Lainnya
-
Pemkot Metro Hapus Denda PBB-P2 Tahun 2002-2024, Warga Hanya Diminta Bayar Pokok Pajak
Selasa, 01 Juli 2025 -
Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Polres Metro Komitmen Berantas C3 dan Narkoba
Selasa, 01 Juli 2025 -
339 PPPK Resmi Terima SK dari Wali Kota Metro
Senin, 30 Juni 2025 -
Dinkes Metro Bantah Dugaan Penyelewengan Dana DAK Kesga 2024
Senin, 30 Juni 2025