• Selasa, 01 Oktober 2024

Rugi Ratusan Juta, BUMD di Way Kanan Dinonaktifkan Sementara

Rabu, 09 Maret 2022 - 15.40 WIB
344

Sekretaris Daerah Way Kanan, Saipul saat dimintai keterangan. Foto : Rahman/Kupastuntas/co

Kupastuntas.co, Way Kanan - Pemerintah Kabupaten Way Kanan mengnonaktifkan sementara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Way Kanan Makmur, hal ini dilakukan karena hasil audit anggaran pada 2021 ditemukan adanya kerugian ratusan juta.

Sekretaris Daerah Way Kanan, Saipul mengatakan pihaknya sudah menghentikan seluruh kegiatan perbulan juni 2021 berdasarkan hasil audit anggaran yang dilakukan pada 2021 lalu. 

"Hasil audit 2021 kemarin, ada kerugian 600 juta dan tidak jelas bagaimana pertanggung jawaban duit itu. Jadi kami sepakati untuk menghentikan seluruh aktivitas di BUMD tersebut, sebelum ada penyelesaian dari pihak pengelola. Sangat disayangkan BUMD yang sudah berjalan tahun 2020 tersebut diharapkan dapat menambah pendapatan asli daerah PAD, namun yang terjadi malah sebaliknya, sekarang berhenti beroperasi dikarenakan merugi, Pemerintah daerah Way Kanan telah menggelontorkan dana sekitar 1,6 miliar rupiah, namun harus dihentikan karena merugi," ungkapnya.

Sekda mengatakan, pihaknya saat ini secara intens sedang melakukan komunikasi terkait pertanggungjawaban uang 600 juta dari pengelola, kemana dan seperti apa kenapa bisa selisih sebanyak itu. 

"Saya sudah berkomunikasi dengan kepala bagian perekonomian secara intens terkait selisih 600 juta itu kepada pengelola juga,  laporan sementara informasinya sejumlah mitra merugi akibat hantaman pandemi, meskipun begitu kami juga tidak serta merta percaya, tentu kami akan melakukan langkah langkah agar uang tersebut dikembalikan," tegasnya. 

Saiful mengatakan, mengaku merasa sangat kecewa dengan pengelolaan dari BUMD yakni PT Way Kanan Makmur.

"Saya kan juga sebagai komisaris di perusahaan tersebut dan sejak awal saya tidak pernah mengambil gaji dari jabatan tersebut. Sebenarnya saya kecewa betul, bagaimana kita memperjuangkan agar BUMD itu bisa jadi penambah PAD, bahkan ya saya sepeser pun tidak mengambil gaji saya sebagai komisaris, karena saking pengennya usaha itu jalan, dan seandainya pengelola mau menginvestasikan gaji saya itu ya silakan dan itu sudah saya sampaikan ke pak bupati,"tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : HANYA 2 MENIT, MALING SIKAT MOTOR PENDETA DI HALAMAN GEREJA


Editor :