• Kamis, 08 Mei 2025

Minyak Curah Kembali Tersedia di Sejumlah Pasar Tradisional Pringsewu

Jumat, 04 Maret 2022 - 16.58 WIB
197

Salah satu toko yang menjual minyak goreng curah di Pasar Terminal Sarinongko, Pringsewu. Foto : Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Sempat hilang dari peredaran, kini minyak curah kembali tersedia di sejumlah pasar tradisional Pringsewu. 

Pendistribusian minyak curah ke pasar tradisional telah dilakukan pada Selasa lalu, (1/3/22) di 3 pasar tradisional yaitu Pasar Gadingrejo, Pasar Induk Pringsewu dan Pasar Terminal Sarinongko. 

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pringsewu Reka mengatakan, bahwa sebanyak 16 ribu liter minyak curah telah disalurkan ke 3 pasar tradisional tersebut karena ke tiga pasar tersebut merupakan tempat dimana banyak pedagang yang menjual minyak goreng curah. 

Ia mengatakan, Kadis Perindustrian Provinsi menyampaikan bahwa minyak curah untuk Provinsi lampung ada sebanyak 2 ton/minggu atau 2 juta kg/minggu nya untuk 15 kabupaten kota. 

"Kalau dibagi ke semua kabupaten/kota maka satu kabupaten/kota bisa mendapat sekitar 130 ribu liter/minggu dan didistribusikan oleh PT PPI selaku pihak yang ditunjuk oleh provinsi. Dan untuk di Pringsewu sendiri sudah mulai didistribusikan ke 3 lokasi pasar yaitu pasar Gadingrejo, Pasar Terminal Sarinongko dan pasar induk pringsewu sebanyak 16 ribu liter karena di lokasi itulah banyak pengecer minyak curah. Dan insya allah mulai selanjutnya akan terus didistribusikan," ujar Reka, Jum'at (4/3/22). 

Harga minyak curah di pasar tradisional pun telah diberlakukan harga eceran tertinggi atau HET sesuai dengan aturan permendagri No 6 Tahun 2022 dimana harga minyak goreng curah sebesar Rp. 11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 13.500/liter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp. 14.000/liter. 

"Minyak curah dijual dengan harga HET ya sesuai dengan aturan pemerintah, jadi sudah mulai diterapkan. Saat pedagang (pengecer) membeli di PT PPI secara langsung, mereka diharuskan memberikan KTP, mengisi formulir dan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka menjual minyak sesuai HET (harga eceran tertinggi) di atas materai," jelasnya.

Sementara itu, menyikapi permasalahan minyak yang sempat ramai di Pringsewu karena sulit didapat, reka menyampaikan bahwa permasalahan tersebut bukanlah kelangkaan melainkan keterlambatan distribusi minyak curah oleh distributor sehingga membuat minyak khususnya curah mendadak sepi di pasar. 

"Bukan kelangkaan melainkan terlambat nya perdistribusian minyak oleh distributor. Karena minyak kemasan di ritel seperti indomaret dan alfamart bahkan super market seperti chandra juga ada tapi barang tersebut (minyak) cepat habis dibeli oleh masyarakat. Jadi istilah kelangkaan itu tidak ada. Selain itu salah satu faktor yang menyebabkan minyak sulit didapat karena masyarakat melakukan "punic buying"," jelas nya. 

Di lain sisi, untuk mengecek ketersediaan minyak curah di pasar tradisional, kupastuntas.co mendatangi salah satu pasar yang menjadi titik pendistribusian minyak goreng curah yaitu pasar terminal sarinongko di Kecamatan Pringsewu. 

Tim menyambangi salah satu toko kelontong yang menjual minyak curah. Dan mendapati bahwa benar sudah ada lagi minyak curah di pasar tersebut. 

Sumiati, salah satu pedagang kelontong mengatakan bahwa beberapa hari lalu dirinya menjual minyak curah dengan harga HET namun sekarang minyak telah habis terjual. 

"Dua hari lalu datang distributor minyak curah dan kami membeli sebanyak 3 drum lalu menjual dengan harga pemerintah karena sudah ketetapan nya. Tapi sekarang sudah habis dan sekarang minyak nya kosong," kata Sumiati. 

Pedagang kelontong lain bernama Nur pun membenarkan jika minyak curah sudah mulai tersedia di tempat milik nya. Hanya saja minyak sudah habis terjual hanya dalam waktu 2 hari. 

"Minyak dari rabu sudah ada, tapi sekarang sudah habis, cepat habis karena banyak yang butuh. Kemarin mengisi 2 drum dan dijual dengan harga HET per liter Rp. 11.500," terang Nur. 

Selain itu, tim juga mendapati bahwa ternyata minyak kemasan harga HET juga telah masuk ke pasar tersebut. Hal ini diketahui saat tim bertanya langsung dengan kedua pedagang tersebut. 

Minyak goreng kemasan harga subsidi yang tim temui adalah merek sunco kemasan 2 liter dengan harga Rp. 28.000 namun dengan stok yang tidak banyak.

Di toko milik Sumiati terdapat 3 dus minyak ukuran 2 liter merek sunco yang baru saja datang dari distributor minyak.  "Kemarin minta 20 dus tapi dikasih nya 3 dus," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : GEREBEK GUDANG DI PRINGSEWU, POLISI SITA PUPUK ILEGAL PT GAJ


Editor :