Harga Daging Sapi Naik, Ini Penjelasan Disperindag Pringsewu

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pringsewu, Reka saat dimintai keterangan. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Harga daging sapi di sejumlah daerah tengah melonjak naik hal tersebut juga terjadi di wilayah Kabupaten Pringsewu.
Menyikapi kenaikan untuk komoditas daging ini, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pringsewu, Reka menyampaikan bahwa penyebab naik nya harga daging sapi dikarenakan telah berkurangnya kuota Import daging sapi untuk Indonesia di tahun 2022. Akibatnya hal ini mempengaruhi dengan ketersediaan barang yang menimbulkan kenaikan harga.
"Ya memang benar harga daging sapi di Pringsewu naik dan ini terjadi secara nasional bukan hanya di Kabupaten kita saja. Beberapa waktu lalu kami Disperindag sempat melakukan Zoom meeting dengan Kementerian Perdagangan, di situ dibahas bahwa kenaikan harga sapi ini dipengaruhi oleh turunnya kuota sapi impor dari australia yang tadinya 100 persen menjadi 40 persen di tahun ini. Lalu harga sapi lokal sendiri juga sedang mahal oleh karena nya pedagang terpaksa menaikkan harga daging yang dijual agar tidak rugi. Selain itu, sebentar lagi juga akan mendekati bulan ramadhan dan biasa nya harga daging akan naik," jelasnya.
Lanjutnya, jika dalam kondisi seperti ini berlaku prinsip ekonomi dimana saat ketersediaan barang sedikit namun yang menginginkan nya banyak maka harga suatu barang tersebut akan naik.
"Menurut keterangan menteri perdagangan bahwa Per 2022 stok impor daging sapi impor dari australia hanya 40 persen. Impor tersebut bentuknya (frozen meet) berkurang, jadi dengan berkurangnya barang sedangkan permintaan tetap atau meningkat secara otomatis mempengaruhi harga. Secara prinsip ekonomi seperti itu," jelas nya.
Reka juga menyampaikan bahwa kenaikan harga sapi terjadi di semua pasar tradisional yang ada di Pringsewu.
"Rata-rata naik dan biasanya mereka saling berkomunikasi dan saling mengikuti seperti itu. Kalau satu pasar naik misalkan di pasar Gading pasti pasar lain nya juga naik. Tapi kalau turun semua juga ikut turun," katanya.
Selanjutnya, Reka mengatakan bahwa pihak nya akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas peternakan Pringsewu untuk segera mengatasi permasalahan kenaikan harga daging sapi.
"Jadi dengan begitu ketersediaan daging sapi menjadi banyak sehingga bisa menekan harga yang tinggi tadi, Itu secara ekonomi. Produksi sapi ditingkatkan supaya kebutuhan daging sapi terpenuhi, sehingga kita tidak terlalu bergantung dengan sapi import lagi," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Enam Jabatan Strategis di Polres Pringsewu Berganti, Kapolres: Beri Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat
Rabu, 07 Mei 2025 -
22 Gapoktan di Pringsewu Bakal Dapat Bantuan Sarana Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pemkab Pringsewu Gelontorkan Rp 1,2 Miliar Untuk Bantuan Rumah Layak Huni
Senin, 05 Mei 2025 -
Mengenal Lusi Ariyanti, Sosok Kartini Pringsewu yang Sukses di Dunia Politik
Senin, 05 Mei 2025