8 Tahun Lumpuh, Warga Pesibar Butuh Uluran Tangan
Kupastuntas.co,
Pesisir Barat - Sudah delapan tahun, Aman (40) hanya terbaring lemah di tempat tidur sederhana di kediamannya
di Pemangku Sukajadi, Pekon Gedung Cahya Kuningan, Kecamatan Ngambur, Pesisir
Barat.
Aman
mengalami kelumpuhan di bagian pinggang dan lutut kiri mengakibatkan dirinya
sudah tak mampu lagi untuk berdiri. Bahkan, Aman hanya mampu duduk paling lama satu jam akibat lumpuh yang diderita.
Aman
bercerita awal dirinya terkena lumpuh, saat itu dirinya hendak pergi ke kebun kopi
miliknya sekitar beberapa tahun lalu untuk membersihkan rumput yang ada di
kebunnya.
Siang sekira
pukul 11.00 WIB, ia berhenti sejenak untuk beristirahat untuk minum air karena merasa
haus, tetapi bukan rasa lega yang didapat justru Aman salah menenggak air
minum. Ia justru menenggak racun rumput yang menyebabkan dirinya mual dan pusing.
"Saya
lupa kalau air minum yang saya bawa saya letakkan di pinggang, jadi pas
istirahat spontan saya langsung meminum racun rumput, seketika itu juga saya
langsung merasa pusing dan mual," ujarnya, Jumat (4/03/2022).
Ketika itu
juga ada tetangga Aman bernama Narsip melintas di kebun miliknya dan melihat
kondisi Aman yang sudah terkulai lemas dan Narsip langsung membawa Aman menuju
Puskesmas Ngambur untuk diberikan pertolongan.
"Setelah
dilakukan perawatan di Puskesmas saya dirujuk ke RSUD Alimudin Umar agar
mendapatkan perawatan yang lebih intensif dan kondisi saya berangsur pulih
hingga saya bisa beraktifitas seperti biasanya," tambahnya.
Namun, satu bulan semenjak pulang dari RSUD
Alimudin Umar dan tinggal di kebun bersama Istri beserta anaknya, Aman kembali merasa badannya lemas
dan kaku, kemudian dirinya kembali dibawa ke rsud setempat untuk mendapatkan perawatan.
"15
hari saya dirawat di rumah sakit namun tidak ada perubahan dan hingga
hari ini badan saya mengalami lumpuh, sudah mencoba berobat kemana-mana bahkan
hingga ke pulau jawa untuk menjalani pengobatan alternatif namun tidak ada
hasilnya," ujarnya.
Sudah banyak
biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan Aman, bahkan kebun yang mereka miliki
terpaksa dijual untuk biaya pengobatan Aman dan keperluan sekolah anaknya yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Dengan
kondisinya yang lumpuh, Aman harus menerima kenyataan bahwa istrinya yang selama ini
menemaninya pun pergi meninggalkan Aman dan memilih untuk menikah lagi dengan
pria lain semenjak tiga tahun lalu.
Saat ini
aman tinggal bersama adiknya Darman (16) dan ibunya Komah (60) di gubuk sederhana hasil swadaya
peratin dan warga setempat, sebab anaknya memutuskan untuk ikut bersama istrinya.
Sangat miris
memang dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut, adiknya Darman sampai rela putus
sekolah dan memilih bekerja sebagai buruh harian di kebun sawit dengan upah Rp 60.000 perhari untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Mendengar
kabar ada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan tersebut, Kapolres Lampung Barat, AKBP Hadi Saepul Rahman bersama
jajaran kapolsek, Kepala Puskesmas Ngambur dan juga pemerintah desa setempat menyambangi Aman sesuai
dengan taqline Kapolda Lampung 'Jiwa Penolong'.
AKBP Hadi
bersama rombongan menyapa Aman dan keluarga yang terbaring lemah di tempat
tidur dan dalam kunjungannya tersebut juga turut memberikan bantuan berupa sembako serta biaya pengobatan bagi Aman untuk
sedikit bisa meringankan beban keluarga Aman.
"Tujuan
kita hari ini yaitu untuk membesuk warga kita Bapak Aman yang sudah lama
mengalami sakit lumpuh dan kondisinya sangat memprihatinkan, hal ini merupakan
kewajiban kita dalam melihat kondisi masyarakat tersebut dan memberikan bantuan
sesuai dengan apa yang bisa kita bantu," kata AKBP Hadi.
AKBP Hadi
menjelaskan, pihak
nya pun akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintah pekon (desa) untuk
mengurus BPJS dan persyaratan pengobatan lainnya serta akan memonitor langsung
kesehatan Aman
untuk selanjutnya jika memungkinkan akan dirujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya memadai.
Kepala UPTD Puskesmas Ngambur, dr. Ahyar mengatakan, pihaknya akan memastikan terlebih
dahulu penyebab kelumpuhan yang diderita Aman untuk menentukan langkah
pengobatan yang akan dijalani demi kesembuhan Aman.
"Secara
umum keadaan Bapak Aman normal dan baik, hanya saja terdapat kelemahan pada
lengan dan tungkai, yang disebabkan karena saraf, nah itu akan kita pastikan
dahulu apakah itu berasal dari saraf pusat atau saraf tepi,
jadi harus ada
pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : GEREBEK GUDANG DI PRINGSEWU, POLISI SITA PUPUK ILEGAL PT GAJ
Berita Lainnya
-
Mendaki Gunung Lewati Laut, Perjuangan Distribusi Logistik Pilkada Pesibar di Wilayah Terpencil
Selasa, 26 November 2024 -
Rekreasi Siswa PAUD Berujung Bencana, Dua Bocah Terseret Ombak Pantai Ilahan Pesibar, Satu Meninggal Dunia
Sabtu, 23 November 2024 -
Ardjuno Gelar Dzikir Shalawat dan Kidung Dakwah di Dua Daerah, Arinal: Jantung Anak Saya Bagian dari Krui, Saya Janji Akan Membangun Pesisir Barat
Kamis, 21 November 2024 -
Didukung Tokoh Sai Batin dan Bali, Arinal Djunaidi Targetkan Pesibar Jadi Pusat Perikanan Dunia
Kamis, 21 November 2024