• Rabu, 07 Mei 2025

Kesbangpol Lampung Gelar Bimtek Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Pringsewu

Jumat, 25 Februari 2022 - 15.00 WIB
171

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Lampung, M. Firsada, saat dimintai keterangan. Foto: Gamel/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Mengantisipasi masuknya paham-paham menyimpang, pihak Kesbangpol Provinsi Lampung mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Penanggulangan Ekstrimisme, Terorisme, Radikalisme bagi mahasiswa di STMIK Pringsewu, Jumat (25/2/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung, M. Firsada mengatakan, masyarakat atau kelompok yang rentan untuk terpapar paham-paham tersebut adalah kaum muda dan pelajar termasuk mahasiswa.

"Jadi paham-paham menyimpang seperti radikalisme ini memang mengarah kepada pemuda baik yang berstatus pelajar maupun mahasiswa. Oleh karena nya, kita gelar acara ini sebagai upaya edukasi bagi mereka untuk bisa menjaga diri dan bisa terhindar dari paparan paham-paham tersebut," kata Firsada, saat dimintai keterangan.

Menurutnya, salah satu alasan mudahnya kaum muda terpapar radikalisme karena masih dalam tahap proses belajar. 

"Pemuda ini kan kritis, karena jiwa yang kritis dan ingin tahu itu ketika paham ini masuk ke dalam diri mereka akan cepat terpapar jadi sangat potensi. Paham-paham seperti ini memang mengarah kepada pemuda," lanjutnya.

Ia pun memberikan tips yang disebutnya sebagai vaksin radikalisme agar kaum muda maupun masyarakat bisa terhindar dari paham radikalisme maupun terorisme yaitu dengan memperluas ilmu pengetahuan dan mendalami ilmu agama, yakni tingkatkan ilmu dan pengetahuan.

"Bagi kaum muslim perdalam ilmu agama, pelajari al-qur'an, sunnah dan hadits serta sebab akibat nya (asbabun nuzul) supaya kita paham dan mengerti agama yang kita anut sebagai usaha membentengi diri untuk melawan paham menyimpang, begitu juga untuk kaum agama lain," jelasnya.

Dalam konteks kebangsaan, ia juga memberikan beberapa pesan agar negara kesatuan republik indonesia bisa tetap aman dan terlindungi dari masuknya paham menyimpang walaupun ditengah perbedaan.

"Pesannya sederhana saja, kita sebagai warga negara dengan berbagai macam perbedaan perlu menerima satu sama lain walaupun ada perasaan tidak suka, lalu mencoba untuk memahami walau tidak sehati dan tahan lah diri dari menggangu kelompok lain," sambungnya.

Sementara Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, meminta kepada masyarakat terkhusus kaum pelajar untuk lebih mawas diri dari ancaman paham menyimpang yang bisa menganggu masyarakat.

"Yang kita takutkan tanpa disadari paham-paham tersebut masuk ke dalam diri kita, atau keluarga kita atau orang yang kita cintai. Pada saat paham itu sudah masuk maka akan sulit untuk menyadarkannya. Maka dari itu kita perlu berhati-hati terhadap hal tersebut karena ancaman ini juga ada pada mahasiswa," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : DUGAAN PUNGLI DI KAMPUS UIN RADEN INTAN, MAHASISWA GELAR AKSI