Imbas Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu di Pringsewu Pangkas Produksi Hingga 50 Persen

Wijonarko salah satu perajin tahu di Sentra Industri Tahu, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, yang terkena imbas kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tahu. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Naiknya harga kedelai berimbas kepada
para perajin tahu. Salah satunya dialami oleh Wijonarko perajin tahu di Sentra
Industri Tahu, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.
Wijonarko (39) mengatakan
bahwa dirinya harus mengurangi jumlah produksi tahu sebanyak 50 persen
dikarenakan dampak dari harga kedelai yang melonjak naik. Bahkan untuk
menyeimbangi produksi tahu dan kedelai yang naik dirinya harus memperkecil
ukuran tahu yang diproduksi.
Ia menambahkan jika kenaikan
harga kedelai terjadi secera perlahan dan mulai merangkak naik sejak Desember
tahun lalu hingga saat ini harga kedelai menembus sampai Rp 11.500 per Kg.
"Tadi nya harga kedelai
itu sekitar Rp 8.000 lalu naik Rp 8.500 naik lagi Rp 9.000 terus Rp 9.500 kemudian
Rp 10.000, Rp 10.500, Rp 11.000 sampai Rp 11.500 bahkan ada yang sampai 12.000
per Kg. Keadaan ini tentu menyulitkan kami sebagai perajin tahu karena lonjakan
harga ini terpaksa kami memperkecil ukuran tahu yang diproduksi dan mengurangi
produksi hingga 50 persen," Ujar nya, Kamis (24/2/22).
Ia pun menyampaikan bahwa
akibat dari kenaikan kedelai membuAtnya terpaksa menaikan harga tahu yang ia
jual untuk menyeimbangi kenaikan harga bahan pokok pembuatan tahu
(kedelai).
"Kita disini ada menjual
tahu mentah (putih), tahu sayur, tahu asin dan tahu isi (kopong) per 1 bungkus
isi 10 biji harga nya Rp 2.500 kalau sebelum nya hanya Rp 2.000. Kita juga jual
tahu per ember isi 400 biji tahu sebelum harga kedelai naik Rp 60.000 sedangkan
sekarang harganya naik menjadi Rp 75.000,"Jelasnya.
"Semenjak naik harga ini,
penjualan tahu sekarang sulit, khususnya yang dijual per ember biasanya 8-10
ember bisa habis tapi sekarang jual 5 ember saja tidak habis terjual di pasar,
bahkan sampai siang juga masih ada sisa," lanjut nya.
Jon Tahu sapaan akrab nya ini
pun setiap hari membutuhkan 120 Kg kedelai yang dipakai untuk membuat tahu
untuk 30 kali proses masak.
"Satu kali proses masak
butuh 4 kg dan per hari maksimal kita buat 30 masakan jadi kalau dikalikan
hasilnya 120 Kg kedelai kita butuhkan," terang nya.
Ia pun mengaku bahwa kedelai
yang ia pakai untuk memproduksi tahu adalah jenis kedelai import karena
memiliki kualitas yang baik daripada kedelai lokal.
"Kalau kedelai import
kualitas tahu nya bagus, lebih mengembang, tidak lama proses masaknya juga
bentuk kedelai nya besar sedangkan kedelai lokal ketika diolah membutuhkan
proses masak yang lama dan kurang mengembang," jelas nya.
Selain kedelai, ada lagi satu
batu yang tengah menganggu bisnis nya yaitu kelangkaan atau sulit nya mendapat
minyak goreng di pasaran. Karena minyak merupakan salah satu bahan dasar pokok
yang dibutuhkan oleh usaha nya ini.
"Kelangkaan minyak juga
menjadi faktor kenapa kita menaikan harga, kita sulit mendapatkan minyak
sedangkan ada produk tahu kita yang perlu digoreng seperti tahu asin, kita
butuh minyak. Per hari untuk menggoreng diperlukan sekitar 10-15 liter minyak.
Karena itu kita meminta agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini
baik masalah kedelai dan minyak goreng agar kondisi kembali seperti normal dan
tidak menyulitkan kami sebagai pelaku usaha tahu yang membutuhkan kedua jenis
bahan tersebut," harap nya.
Pengerajin tahu lain bernama
Eli pun mengeluhkan hal serupa. Dengan naik nya harga kedelai dan sulit nya
memperoleh minyak goreng membuat usaha nya mengurangi produksi 50 persen dan
memperkecil ukuran tahu yang ia produksi.
"Ya situasi seperti ini
sangat tidak menguntungkan kami karena harga kedelai sudah naik ditambah minyak
juga sulit didapat, terpaksa kita kurangi jumlah produksi dan memperkecil
ukuran tahu agar tidak rugi," jelas nya.
Ia juga berharap agar kondisi ini cepat berlalu dan kembali seperti sedia kala dimana harga kedelai terjangkau dan minyak mudah didapat. (*)
Video KUPAS TV : KEBAKARAN DI GARUNTANG, 40 PERSONIL DAN 7 MOBIL DAMKAR DIKERAHKAN
Berita Lainnya
-
22 Gapoktan di Pringsewu Bakal Dapat Bantuan Sarana Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pemkab Pringsewu Gelontorkan Rp 1,2 Miliar Untuk Bantuan Rumah Layak Huni
Senin, 05 Mei 2025 -
Mengenal Lusi Ariyanti, Sosok Kartini Pringsewu yang Sukses di Dunia Politik
Senin, 05 Mei 2025 -
Wakil Rektor Teknokrat Motivasi Guru SMAN 2 Pringsewu Sambut Hardiknas: Adaptif Hadapi Era AI
Sabtu, 03 Mei 2025