• Rabu, 07 Mei 2025

Kreatif, Atasi Kelangkaan Minyak IRT Asal Pringsewu Buat Minyak Goreng Sendiri

Minggu, 20 Februari 2022 - 19.34 WIB
368

Suteti (40) seorang ibu rumah tangga asal Pekon Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu saat menunjukkan minyak goreng hasil buatannya sendiri. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Ditengah kelangkaan minyak goreng yang belum selesai di masyarakat, salah satu warga Pringsewu justru memilih untuk membuat sendiri minyak goreng dengan menggunakan bahan baku kelapa asli dari pekarangan rumah nya.

Dialah Suteti (40) seorang ibu rumah tangga asal Pekon Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu yang memiliki kreatifitas di tengah situasi yang tak menentu. Daripada mengantri berdesakan  untuk mendapat 1 bungkus minyak goreng, ia lebih memilih untuk mengolah dan memproduksi sendiri minyak goreng yang nanti nya dipakai untuk keperluan keluarga nya.

Alasan Suteti sangat sederhana yaitu ia hanya tidak ingin mengantri dan berebut minyak goreng yang itu pun belum tentu bisa didapat. Teti panggilan akrabnya juga telah mencari minyak goreng ke ritel-ritel modern tapi sayang dirinya tak berhasil mendapat minyak goreng harga subsidi pemerintah.

"Ya awal nya karena situasi seperti ini minyak sulit di dapat. Sudah coba cari namun memang tidak dapat. Daripada begini terus mending kita buat aja sendiri di rumah, sudah pasti ada dan tanpa biaya," Ucap Teti, Minggu (20/2/22).

Teti dibantu suami nya Yono memproses buah kelapa hingga menjadi minyak menggunakan cara tradisional. Ia pun mengatakan jika sudah dua kali mereka membuat minyak sendiri dan dari hasil tersebut mereka bisa memperoleh 1 sampai 1 1/2 liter minyak goreng dari 8-10 buah kelapa.

"Sudah dua kali kami buat, yang pertama menggunakan 10 kelapa yang ukuran sedang dan mendapat 1 1/2 liter minyak dan baru kemarin buat lagi namun hanya pakai 8 kelapa yang ukuran kecil lalu mendapat 1 liter minyak, sekarang ya sudah berkurang karena telah dipakai untuk menggoreng. Tapi yang pertama kali buat kami benar-benar pakai cara tradisional namun pembuatan kedua kita ada memakai alat karena sudah diperbaiki tapi untuk memasak kita tetap menggunakan cara tradisional," Ujar nya.

Teti pun mengaku tidak begitu mengalami kesulitan dalam mengolah kelapa utuh hingga menjadi minyak yang siap dipakai, ia dan suami hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam mulai dari mengupas kelapa hingga memproses hingga dapat memperoleh minyak.

"Sebenarnya tahapan cukup sederhana pertama kita potong dan buka kelapa nya, kita parut kelapa lalu digiling, diperas santan nya, dimasak hingga mengental dan mengeluarkan minyak. Setelah itu, antara minyak dan ampas nya kita pisahkan, kita ambil miyak nya dan ampasnya kita manfaatkan untuk keperluan lain. Dengan begini alhamdulillah kami tidak perlu susah-susah mencari minyak lagi ke sana-sini, kalau butuh tinggal ambil kelapa lalu diolah," terang nya.

Teti pun membuka kesempatan kepada para tetangga nya yang ingin belajar membuat minyak dengan dirinya di kediaman nya.

"Yang tahu saya buat minyak baru tetangga sekitar saja. Kalau mereka mau bisa kita buat sama-sama jika kelapa nya ada," tambah nya.

Mengenai masalah minyak langka ini, dirinya berharap agar pemerintah segera menyediakan stok minyak dengan jumlah banyak kepada masyarakat agar kejadian ini bisa segera teratasi.

"Intinya saya cuma berharap pemerintah cepat mengeluarkan stok minyak goreng untuk mengatasi kelangkaan minyak ini ditambah sekarang masih dalam suasana pandemi virus covid-19," harapnya. (*)

Video KUPAS TV : DPD PBB Lampung Bersama PMI Gelar Donor Darah