Kreatif, Atasi Kelangkaan Minyak IRT Asal Pringsewu Buat Minyak Goreng Sendiri

Suteti (40) seorang ibu rumah tangga asal Pekon Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu saat menunjukkan minyak goreng hasil buatannya sendiri. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Pringsewu - Ditengah kelangkaan minyak goreng yang belum selesai di
masyarakat, salah satu warga Pringsewu justru memilih untuk membuat sendiri
minyak goreng dengan menggunakan bahan baku kelapa asli dari pekarangan rumah
nya.
Dialah
Suteti (40) seorang ibu rumah tangga asal Pekon Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran,
Pringsewu yang memiliki kreatifitas di tengah situasi yang tak menentu.
Daripada mengantri berdesakan untuk
mendapat 1 bungkus minyak goreng, ia lebih memilih untuk mengolah dan
memproduksi sendiri minyak goreng yang nanti nya dipakai untuk keperluan
keluarga nya.
Alasan
Suteti sangat sederhana yaitu ia hanya tidak ingin mengantri dan berebut minyak
goreng yang itu pun belum tentu bisa didapat. Teti panggilan akrabnya juga
telah mencari minyak goreng ke ritel-ritel modern tapi sayang dirinya tak
berhasil mendapat minyak goreng harga subsidi pemerintah.
"Ya
awal nya karena situasi seperti ini minyak sulit di dapat. Sudah coba cari
namun memang tidak dapat. Daripada begini terus mending kita buat aja sendiri
di rumah, sudah pasti ada dan tanpa biaya," Ucap Teti, Minggu (20/2/22).
Teti
dibantu suami nya Yono memproses buah kelapa hingga menjadi minyak menggunakan
cara tradisional. Ia pun mengatakan jika sudah dua kali mereka membuat minyak
sendiri dan dari hasil tersebut mereka bisa memperoleh 1 sampai 1 1/2 liter
minyak goreng dari 8-10 buah kelapa.
"Sudah
dua kali kami buat, yang pertama menggunakan 10 kelapa yang ukuran sedang dan
mendapat 1 1/2 liter minyak dan baru kemarin buat lagi namun hanya pakai 8 kelapa
yang ukuran kecil lalu mendapat 1 liter minyak, sekarang ya sudah berkurang
karena telah dipakai untuk menggoreng. Tapi yang pertama kali buat kami
benar-benar pakai cara tradisional namun pembuatan kedua kita ada memakai alat
karena sudah diperbaiki tapi untuk memasak kita tetap menggunakan cara
tradisional," Ujar nya.
Teti
pun mengaku tidak begitu mengalami kesulitan dalam mengolah kelapa utuh hingga
menjadi minyak yang siap dipakai, ia dan suami hanya membutuhkan waktu sekitar
2 jam mulai dari mengupas kelapa hingga memproses hingga dapat memperoleh
minyak.
"Sebenarnya
tahapan cukup sederhana pertama kita potong dan buka kelapa nya, kita parut
kelapa lalu digiling, diperas santan nya, dimasak hingga mengental dan
mengeluarkan minyak. Setelah itu, antara minyak dan ampas nya kita pisahkan,
kita ambil miyak nya dan ampasnya kita manfaatkan untuk keperluan lain. Dengan
begini alhamdulillah kami tidak perlu susah-susah mencari minyak lagi ke
sana-sini, kalau butuh tinggal ambil kelapa lalu diolah," terang nya.
Teti
pun membuka kesempatan kepada para tetangga nya yang ingin belajar membuat
minyak dengan dirinya di kediaman nya.
"Yang
tahu saya buat minyak baru tetangga sekitar saja. Kalau mereka mau bisa kita
buat sama-sama jika kelapa nya ada," tambah nya.
Mengenai
masalah minyak langka ini, dirinya berharap agar pemerintah segera menyediakan
stok minyak dengan jumlah banyak kepada masyarakat agar kejadian ini bisa
segera teratasi.
"Intinya saya cuma berharap pemerintah cepat mengeluarkan stok minyak goreng untuk mengatasi kelangkaan minyak ini ditambah sekarang masih dalam suasana pandemi virus covid-19," harapnya. (*)
Video KUPAS TV : DPD PBB Lampung Bersama PMI Gelar Donor Darah
Berita Lainnya
-
22 Gapoktan di Pringsewu Bakal Dapat Bantuan Sarana Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pemkab Pringsewu Gelontorkan Rp 1,2 Miliar Untuk Bantuan Rumah Layak Huni
Senin, 05 Mei 2025 -
Mengenal Lusi Ariyanti, Sosok Kartini Pringsewu yang Sukses di Dunia Politik
Senin, 05 Mei 2025 -
Wakil Rektor Teknokrat Motivasi Guru SMAN 2 Pringsewu Sambut Hardiknas: Adaptif Hadapi Era AI
Sabtu, 03 Mei 2025