• Selasa, 06 Mei 2025

Minyak Goreng Langka, Pelaku UKM di Pringsewu Hentikan Produksi dan Rumahkan Karyawan

Kamis, 17 Februari 2022 - 19.09 WIB
186

Tarseno, , saat ditemui di kediamannya, Kamis (17/2/2022). Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Saat ini masyarakat masih kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng, hal ini juga turut dirasakan pada sejumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Pringsewu. Akibat nya terdapat UKM yang tersendat produksinya bahkan sampai ada yang berhenti beroperasi sementara. 

Tarseno, salah satu pelaku UKM yang memproduksi makanan anting-anting mengaku, rumah produksi usahanya untuk sementara berhenti beroperasi selama satu minggu ini karena tidak ada nya bahan baku minyak goreng.

"Kalau saya ini salah satu mitra dari Rabani dan produk yang saya buat adalah makanan anting-anting. Karena susah mendapat minyak, otomatis kita berhenti produksi. Jadi produksi kita terkendala di minyak goreng," kata Tarseno, saat ditemui kupastuntas.co, Kamis (17/2/2022).

Akibat situasi ini, dirinya juga terpaksa merumahkan 20 pegawai yang bekerja di tempat usahanya yang berlokasi di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.

"Tapi syukur alhamdulillah mereka mengerti dengan situasi sekarang ini, meskipun mereka sering bertanya 'kapan kerja kapan kerja' karena memang mereka juga sangat membutuhkan pekerjaan," ujarnya.

Tarseno menyampaikan, untuk memproduksi anting-anting, dalam satu hari dirinya memerlukan minyak goreng sebanyak 40-50 kilo minyak per hari.

"Kalau pun ada, minyaknya hanya untuk keperluan rumah tangga, paling 1-2 liter. Kalau kita butuh sebanyak itu, otomatis gak ada dan gak mungkin untuk keadaan seperti sekarang," lanjutnya.

Ia pun berharap agar situasi cepat kembali seperti sedia kala agar kesulitan yang dialami tidak berkepanjangan, dan pemerintah maupun pihak bersangkutan segera mengatasi persoalan minyak goreng ini, agar minyak mudah didapat baik oleh masyarakat maupun pelaku usaha.

Hal serupa pun dirasakan oleh Bambang Robani yang memiliki rumah produksi klanting di Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, karena juga merumahkan semua karyawan nya. Dirinya mengaku membutuhkan minyak 150 liter per hari untuk menggoreng klanting yang akan dikirim baik di Lampung hingga ke Taiwan.

"Sudah 10 hari kami tidak produksi karena tidak ada minyak. Karyawan kita yang berjumlah 80 orang juga terpaksa dirumahkan. Minyak saja tidak ada bagaimana saya mau membayar mereka," ungkapnya.

"Bahkan orderan 1 ton klanting yang harus dikirim akhir bulan ini ke Taiwan juga tersendat alias belum bisa produksi karena keterbatasan minyak," terangnya saat menghadiri rapat dengar pendapat di DPRD Pringsewu, Rabu (16/2/2022).

Ia berharap agar pihak pemerintah segera mengambil sikap dengan kelangkaan minyak goreng, khusus nya yang ada di Pringsewu.

Sementara Kepala Bidang  Perdagangan Dinas Koperindag Pringsewu, Reka menyampaikan, untuk mengatasi situasi itu, pihaknya berencana akan mengadakan operasi pasar di Pringsewu.

"Kita telah bersurat kepada penyedia minyak goreng bahwa kita ingin melakukan operasi pasar minyak goreng. Jadi kita bersama 15 Kabupaten/Kota lain menunggu jawaban dari pihak tunas baru selaku penyedia minyak goreng," tandasnya. (*)


Video KUPAS TV : Lima Daerah PPKM Level 3, Lampung Aktifkan Pos Penyekatan