• Selasa, 06 Mei 2025

Sidak Pasar Tradisional, DPRD Pringsewu: Minyak Goreng Kosong

Selasa, 15 Februari 2022 - 18.36 WIB
165

Ketua Komisi II DPRD Pringsewu, Maulana M Lahudin saat Sidak di salah satu toko sembako yang ada di pasar tradisional. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Usai menemukan retail menimbun minyak goreng, DPRD Pringsewu kembali melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke pasar tradisional di Kecamatan Pringsewu, guna melihat ketersediaan minyak goreng, Selasa (15/2/2022).

Hasilnya, tim tidak menemukan minyak goreng subsidi atau minyak satu harga saat mengunjungi salah satu toko sembako yang juga menjual minyak. Bahkan minyak curah yang biasanya selalu tersedia kini kosong.

"Kali ini kita blusukan ke pasar tradisional untuk monitoring dan memastikan terkait kelangkaan minyak goreng. Karena kami sudah mengecek ke retail modern juga langka. Hari ini kita ke pasar tradisional dan kita tidak menemukan minyak goreng bersubisidi di sini," ujar Ketua Komisi II, Maulana M Lahudin.

Dengan kondisi yang seperti ini, dirinya meminta kepada pihak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah serta menanggapi masalah ini dengan serius karena masyarakat selalu mengeluhkan soal minyak.

"Apabila fenomena ini berlanjut sampai bulan puasa, dikhawatirkan akan mengganggu ibadah kita karena disibukkan dengan urusan rumah tangga seperti berkeliling mencari minyak goreng dan lainnya," lanjutnya.

Maulana juga meminta kepada pemerintah daerah untuk turun ke lapangan serta mengadakan pasar murah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.

"Kita telah sampaikan kepada bapak Bupati dan jajaran nya untuk sesegera mungkin berkeliling ke tingkat kecamatan, syukur kalau sampai di tingkat desa untuk penjualan pasar murah khususnya minyak," harapnya.

Salah seorang pedagang di pasar Sarinongko, Santoso menyampaikan, minyak curah ditempatnya kosong sudah hampir sebulan. Bahkan dirinya juga menjual minyak goreng kemasan dengan harga normal, itu pun dengan keterbatasan stok.

"Sudah hampir sebulan ini minyak curah kosong, belakangan ini suplier nya tidak datang. Kalau pun ada kita jual dengan harga Rp19 ribu. Kalau minyak kemasan ada tapi harganya juga normal berkisar Rp20 - 21 ribu itu juga tidak sampai 1 liter dan bukan merek ternama yang masuk kategori subsidi," jelasnya.

Selain pasar tradisional, tim juga menyempatkan diri untuk memeriksa toko retail modern indomaret maupun alfamart di Kecamatan Ambarawa, namun minyak goreng sudah tidak tersedia atau habis dan tim mendapati bahwa tidak adanya penimbunan minyak yang dilakukan oleh retail-retail tersebut. (*)


Video KUPAS TV : Kunjungan Mensos Tri Rismaharini ke Lampung