Sekolah Daring Dinilai Kurang Efektif untuk Pendidikan Karakter Anak
Kepala Sekolah SMAN 5 Bandar Lampung, Hayati Nufus, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Senin (14/2/2022). Foto: Sri/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua tingkatan sekolah baik SD, SMP dan SMA di Kota Bandar Lampung ditunda, sehingga sekolah kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Daring.
Hal itu diantisipasi pemerintah agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di tengah kasus yang sedang meningkat. Akan tetapi kondisi itu juga dinilai kurang baik untuk perkembangan anak dalam menerima pendidikan karakter.
"Terus terang PJJ ini kalau untuk pembelajaran bisa tersampaikan. Tapi dalam pendidikan ini kan ada interaksi dan pendidikan karakter yang tidak didapat oleh anak-anak karena tidak tatap muka tadi," ujar Kepala Sekolah SMAN 5 Bandar Lampung, Hayati Nufus, Senin (14/2/2022).
Pembelajaran karakter tersebut seperti halnya bagaimana sopan santun dengan orang yang lebih tua, berkawan dengan sebayanya dan juga etika dengan para guru nya.
"Seperti kalau siswa naik motor, kalau sudah sampai pintu gerbang motor nya harus didorong hingga parkiran. Lalu jam 07.15 WIB anak-anak sudah harus mengaji semua, selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pelajaran dimulai dan kegiatan karakter lainnya," ungkap dia.
Ditengah pandemi jelasnya, tentu PTM ini juga pihaknya melaksanakan standar protokol kesehatan yang ketat, seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan.
Oleh karenanya, ketika PTM di tutup kembali dan di ganti PJJ ini sangat di sayangkan. Menurutnya, ketika ada klaster di satu sekolah dalam satu kelas itu saja yang di isolasi dahulu, tidak semua disamaratakan setiap sekolah.
"Tapi karena ini sudah peraturan kami ikuti, dan di sekolah kita ada 1.057 murid, dimana seluruh murid itu, guru dan tenaga pendidik hampir 97 persen telah menerima vaksin dosis lengkap, tinggal nunggu booster saja," ujarnya.
Wakil Kepala Akademik SMPN 29 Bandar Lampung, Ida Sania, juga menyampaikan hal yang sama bahwa PJJ banyak kelemahan, terutama antara guru dan murid minim interaksi.
Selain itu menurutnya, tidak sedikit murid yang ikut saat Daring juga mengeluhkan signal dan tidak ada kuota. "Tapi sejauh ini wali murid ikut dengan apa kebijakan yang kita sampaikan untuk PJJ, karena itu demi kesehatan anak," ujar dia.
Namun demikian, pihaknya juga meminta agar lebih efektif orang tua agar mengawasi murid, agar tetap ikut belajar secara Daring dengan serius.
"Total jumlah siswa kita ada 900 siswa dari kelas 7, 8 dan 9. Mereka (siswa) ini sebenarnya sangat antusias dan mempertanyakan kapan PTM kembali, untuk mengikuti ekskul dan lainnya," ungkapnya. (*)
Video KUPAS TV : Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto cek kualitas ikan di Pulau Pasaran
Berita Lainnya
-
Direksi BUMD Harus Mampu Baca Peluang Pasar
Kamis, 23 Oktober 2025 -
Momentum Hari Santri, Maulidah: Pemerintah Harus Perkuat Dukungan untuk Pesantren
Rabu, 22 Oktober 2025 -
RS Urip Sumoharjo Hadirkan Ruang Gaharu Guna Tingkatkan Kenyamanan Pasien Rawat Inap
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Bantah Keluarkan Siswa, Wakil Kepala SMPN 13 Bandar Lampung: Gina Mengundurkan Diri Sejak 2023
Rabu, 22 Oktober 2025









