Distributor dan Produsen Diduga Tak Salurkan Minyak Goreng
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Tidak disalurkannya minyak goreng oleh sejumlah distributor dan
produsen diduga menjadi penyebab langkanya komoditas ini di Provinsi Lampung.
Kepala Divisi
Pemasaran PT Sungai Budi Group, Agus Kurniawan, mengatakan penyebab kelangkaan
minyak goreng cukup kompleks.
Salah satunya, karena
ada distributor atau produsen tidak menyalurkan minyak goreng sehingga
kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi.
"Kelangkaan
minyak goreng penyebabnya cukup kompleks. Banyak distributor dan produsen lain
yang tidak menjual atau menyalurkan minyak goreng, sehingga kebutuhan
masyarakat tidak dapat terpenuhi. Tapi sejauh ini minyak goreng kami tetap
disalurkan, tapi fakta di lapangan di luar monitor kami," kata Agus, Kamis
(10/2).
Agus mengatakan, untuk
mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut, PT Sungai Budi Group bersama Dinas
Perdagangan kabupaten/kota akan menggelar operasi pasar minyak goreng dengan
menyiapkan 3.000 liter di masing-masing titik.
"Operasi pasar
minyak goreng bekerjasama dengan Dinas Perdagangan 15 kabupaten/kota. Sampai
dengan sore ini sudah ada 12 daerah yang menyatakan siap. Kami sudah
berkomunikasi untuk segera menyusun jadwalnya," ungkap Agus.
Ia mengungkapkan,
daerah yang sudah siap menggelar operasi pasar minyak goreng yakni Bandar
Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, Pringsewu,
Way Kanan, Pesisir Barat, Mesuji, Pemprov Lampung dan Bulog.
"Sedangkan untuk
daerah yang belum ada konfirmasi apakah bersedia atau tidak yaitu Lampung
Utara, Tulang Bawang, Lampung Barat, Tanggamus dan Kota Metro," bebernya.
Agus menerangkan, stok
3.000 liter minyak goreng per titik masih bisa dilakukan penambahan
menyesuaikan kondisi di lapangan.
Walikota Bandar
Lampung, Eva Dwiana, menegaskan akan memberikan sanksi tegas jika ada
pihak-pihak yang menimbun minyak goreng.
"Jika ditemukan
ada penimbunan tentunya akan diberikan sanksi tegas. Tentu sanksinya akan kita
serahkan ke pihak berwajib. Kalau memang mau menimbun ya jangan jualan. Jadi
Bunda juga minta distributor minyak ayo sama-sama salurkan hak masyarakat,”
kata Eva, Kamis (10/2).
Eva menerangkan, untuk
mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di pasaran, pihaknya akan menugaskan
satgas pangan melakukan pengecekan ke semua gudang ritel modern. “Kalau memang
ada distributor yang menyimpan kita tutup," ujar Eva.
Kepala Dinas Ketahanan
Pangan Bandar Lampung, I Kadek Sumartha, menambahkan dalam satu bulan rata-rata
kebutuhan minyak goreng di Bandar Lampung mencapai 2.536 ton, untuk memenuhi
kebutuhan penduduk yang mencapai 1.185.745 jiwa.
“Menjelang hari-hari besar nasional, biasanya konsumsi minyak goreng meningkat 5-10 persen,” kata dia. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas
Tuntas edisi Jumat, 11 Februari 2022 dengan judul “Distributor dan Produsen Diduga Tak Salurkan Minyak Goreng”
Berita Lainnya
-
Wamendagri: Persiapan Pilkada di Lampung Sudah On The Track
Sabtu, 23 November 2024 -
Kunjungi Lampung, Wamendagri Bima Arya Wanti-wanti ASN dan Kades Tidak Terlibat Politik
Sabtu, 23 November 2024 -
Jelang Pencoblosan, Disdukcapil Tetap Buka Pelayanan Pada Hari Libur
Sabtu, 23 November 2024 -
Universitas Teknokrat Indonesia Hadirkan Tokoh Wanita Inspiratif Purnawama Wulan Sari
Jumat, 22 November 2024