• Selasa, 06 Mei 2025

Akibat Cuaca Ekstrem, Petani Ikan Gurame di Pringsewu Merugi

Rabu, 09 Februari 2022 - 16.39 WIB
244

Kadis Perikanan Debi saat meninjau Pokdakan Arrahman Jaya Ulam, Rabu (9/2/2022).

Kupastuntas.co, Pringsewu - Petani Ikan gurame di Pringsewu mengeluhkan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini hingga mengakibatkan ikan peliharaan mereka banyak yang mati sia sia.

Seperti yang diungkapkan Tohari Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Arrahman Jaya Ulam, Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu, dimana selama 10 hari terakhir ini sudah 73 ekor ikan gurame mati. 

"Yang mati indukan, per ekor dengan bobot 2 kg, kalau dihitung kerugian kira-kira mencapai Rp 7,3 juta," ujar Tohari, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, faktor cuaca ekstrem sudah terjadi tiga tahun ini dan sangat sulit diatasi meskipun dilakukan upaya pengobatan dan karantina terhadap ikan gurame.

"Ciri-cirinya sirip krowak, merupus (gelembung), sisik merah lama lama luka. Hal seperti ini juga terjadi di Tanggamus dan Lampung Tengah," ungkap Tohari.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perikanan Pringsewu Debi Hardian saat meninjau Pokdakan Arrahman mengatakan penyebab kematian ikan gurame bisa diakibatkan tiga hal yakni, jamur, virus dan bakteri.

"Namun yang paling sensitif gurame tidak kuat dengan air yang PH asam-nya tinggi. Besok petugas akan turun mengecek PH Asam air di tempat ini," ujar Debi.

Dijelaskan Debi, pada umumnya penyakit ikan gurame yakni Mycobakterium Sp sehingga perlu upaya perlakuan misalnya pengondisian PH dan karantina.

"Namun belakangan ini banyak ikan gurame dan jenis ikan lainnya mati akibat kena mutasi Koi Hervest Virus (KHV)," paparnya.

Ia pun menganjurkan kepada seluruh Pokdakan di Pringsewu untuk mengakses aplikasi Ceria untuk melaporkan kondisi kesehatan ikan mereka.

"Aplikasi Ceria adalah aplikasi pelaporan kesehatan ikan dan lingkungan yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : MALING UANG DI TOKO BUSANA METRO UNTUK BIAYA RESEPSI


Editor :