PGRI Menyayangkan Dua Daerah Hentikan PTM Terbatas Akibat Klaster di Sekolah, Ini Alasannya
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung mencatat terdapat dua daerah di Lampung
yang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akibat
ditemukannya klaster persebaran Covid-19 dilingkungan sekolah. Menanggapi hal itu PGRI Lampung pun tak setuju dan berharap sekolah yang ditutup hanya yang menjadi klaster saja.
"Ada dua daerah yang menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMA sederajat. Dua daerah tersebut yaitu Kota
Bandar Lampung dan Kabupaten Way Kanan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar, saat dimintai keterangan, Senin
(7/2/2022).
Ia melanjutkan, PTM dihentikan selama 14 hari guna
memutus mata rantai persebaran Covid-19. Dimana untuk Kota Bandar Lampung
dihentikan sejak, Jum'at (4/2/2022) hingga Kamis, (17/2/2022). Sementara untuk
Way Kanan sejak, Senin (7/2/2022) hingga Sabtu (19/2/2022) mendatang.
"Hal ini dilakukan atas pertimbangan kesehatan warga
sekolah dan masyarakat sekitar. Kita juga akan melakukan evaluasi, kalau
kondisi sudah normal dan harus dilakukan PTM terbatas ini akan dilakukan karena
ini mendapat respon positif dari orangtua," ucapnya.
Menurut Sulpakar, untuk sekolah yang masih melaksanakan
PTM terbatas diminta untuk disiplin dalam menerpakan protokol kesehatan secara
ketat agar tidak ditemukan lagi klaster persebaran Covid-19 di sekolah.
"Kemarin yang tercatat di sekolah di Bandar Lampung
ada sekitar 50-an guru dan siswa yang terpapar Covid-19. Sedangkan untuk
Kabupaten Way Kanan ada sekitar 16 yang juga terdiri dari siswa dan guru,"
tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah Plt. Ketua PGRI Provinsi Lampung,
Haryanto, mengatakan jika pihaknya menyarankan agar PTM yang dihentikan hanya
di sekolah yang ditemukan adanya klaster persebaran Covid-19.
"Jujur PGRI menyayangkan adanya kebijakan daring 100
persen. Mustinya kalau ada kasus di sekolah, yang ditutup cukup sekolah yang
ada klaster saja. Sementara sekolah lainnya tetap bisa PTM asal dengan protokol
kesehatan," kata dia.
Menurutnya, dengan adanya PTM secara daring banyak konsep
pembelajaran yang sulit diberikan oleh guru kepada siswa. Sehingga harapannya
PTM secara langsung dapat dilaksanakan kembali.
"Banyak konsep yang sulit di berikan jika pembelajaran secara daring. Kalau memang ada orang luar yang datang ke lingkungan sekolah ini harus diperketat tracing dan juga prokes kepada anak-anak dan guru," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : DIDUGA AC STANDING MENYALA 24 JAM, AULA DISDIKBUD KEBAKARAN
Berita Lainnya
-
Amankan Pasokan Jelang Pilkada dan Nataru, GM PLN UID Lampung Kunjungi PLTU
Selasa, 26 November 2024 -
Menteri Pendidikan: Gaji Guru ASN Naik Satu Kali Gaji, Gaji Guru Non-ASN Naik 2 Juta
Selasa, 26 November 2024 -
Unila Gelar Sarasehan Bersama Media Massa, Warek Ayi Harap Sinergitas Terus Terjalin
Selasa, 26 November 2024 -
Dosen Universitas Teknokrat Lulud Oktaviani Raih Kesempatan Studi Doktoral di Griffith University
Selasa, 26 November 2024