• Kamis, 05 Juni 2025

HPN 2022, M. Nuh: Pers Harus Ikuti Perkembangan Teknologi

Senin, 07 Februari 2022 - 11.49 WIB
161

Ketua Dewan Pers Nasional, Muhammad Nuh saat membuka acara Konvensi Nasional Media Massa memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Sulawesi Tenggara, Senin (7/2/2022). Foto : Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co,Bandar Lampung - Ketua Dewan Pers Nasional, Muhammad Nuh mengatakan, perubahan tercepat adalah perubahan teknologi, maka industri pers harus mengikuti teknologi itu larinya kemana, sehingga bisa melakukan perubahan-perubahan.

Menurutnya, kata yang paling tidak nyaman adalah kata terlambat melakukan perubahan.

"Keterlambatan ini banyak konsekuensinya, paling fatal adalah kebangkrutan perusahaan gara-gara terlambat mengikuti teknologi, maka pers harus mengikuti teknologi ini sesuai dengan perkembangannya," ujarnya saat membuka acara Konvensi Nasional Media Massa memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Sulawesi Tenggara, Senin (7/2/2022).

M. Nuh menyampaikan, saat ini media online yang memanfaatkan cyberspace atau dunia maya pertumbuhannya sangat luar biasa.

"Sehingga kami menyarankan bagaimana caranya kita bermigrasi di dunia cyber. Kalau itu dilakukan maka insyaAllah apa yang disampaikan Charles Darwin bukan yang pintar ataupun kuat, tapi yang melakukan perubahan itu yang dapat bertahan," ungkapnya.

M. Nuh mengajak teman-teman pers untuk meyakini bahwa pers memiliki jasa dan peran yang sangat luar biasa karena rasanya tanpa pers tidak akan menjadi apa-apa.

"Karena tidak mungkin pemerintah itu menyampaikan informasi melalui satu persatu. Dengan media masa melalui peran pers maka tidak terhitung, maka tetaplah berbangga dan konsisten, melalui pers ini kita berjuang untuk menegakkan dan mengembangkan negara yang kita cintai," kata dia.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan, digitalisasi adalah topik yang sangat luas dan hampir memberikan dampak pada seluruh lapisan kehidupan masyarakat. Seperti hadirnya, e-commerce, pintek dan lainnya, itu adalah bukti eksistensi digitalisasi pada sendi kehidupan.

"Maka tidak berlebihan digitalisasi turut mengubah praktik keseharian dalam ranah privat, publik bahkan negara. Secara global juga harus diakui telah melahirkan peluang dan tantangan serta memberikan dampak negatif dan positif, tergantung bagaimana kita mengelolanya," kata Ma'ruf Amin.

Lanjutnya, dalam diskrupsi teknologi turut memengaruhi arah kebijakan negara. Oleh karena itu, kemandirian digital haruslah menjadi suatu gerakan dan kesadaran bersama untuk membangun kedaulatan di tengah tantangan digitalisasi.

"Karena digitalisasi menjadi mesin penggerak perekonomian dan diprediksi bahwa ekonomi Indonesia diera digital menjadi terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan mencapai Rp1700 triliun, dimana saat ini ada sekitar 21 juta konsumen selama pandemi dari 2020 hingga 2021," jelasnya.

Ia mengatakan, dimasa depan akan muncul teknologi dan media baru yang belum terbayangkan hari ini, karena di satu sisi pihaknya juga ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi seperti memberi ruang inovasi digital karya anak bangsa.

Ia memberikan apresiasi pada dewan pers, perusahaan media dan para jurnalis yang ikut memberikan pemikiran terkait rancangan regulasi mengenai hak publikasi.

"Penggunaan teknologi saat ini adalah sebuah keniscayaan, jadi kita harus mampu mengarungi dunia digital ini agar tidak tertinggal dari bangsa lain dan harus bijak dalam menggunakannya," tutupnya. (*)

Video KUPAS TV : HANYA 2 MENIT, MALING SIKAT MOTOR PENDETA DI HALAMAN GEREJA


Editor :