PDIP Respon Bobroknya Pelayanan RSUD Tubaba, APH Diminta Usut Anggarannya
Kupastuntas.co, Tulang Bawang Barat - Bobroknya pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (RSUD Tubaba) kian terkuak. Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) kabupaten setempat pun sudah kesal terhadap manajemen di Rumah Sakit (RS) itu.
Ahmad Huzaini, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Tubaba mengatakan jika di RSUD Tubaba yang gedungnya sangat besar namun tidak memiliki persediaan obat-obatan yang lazim dibutuhkan oleh masyarakat.
"Lucu dan memalukan banget ya, masak benangnya (Benang Jahit Luka Robek Wajah) disuruh nyari diluar (RS),"ucap dia, Jum'at (4/2/2022).
Ia menduga adanya kejanggalan dalam pengelolaan anggaran pada RS milik Pemda Tubaba tersebut. Bahkan, Ahmad Huzaini pun tidak habis pikir terhadap pelayanan di RSUD yang seharusnya dengan dana kucuran dari APBD, pihak manajemen RS menjadi tumpuan komitmen Pemerintah Daerah dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
"Apa anggaran RSUD sedikit itu kah sampai benang untuk jahit luka saja nggak kebeli. Astagaa!, Kami masyarakat yang notabenenya sebagai sasaran program Pemda Tubaba tentu sangat ragu untuk mendapatkan pelayanan medis di RS yang dibangun megah dan beroperasi menggunakan uang rakyat itu,"ujar Kader Senior PDIP ini.
BACA JUGA: Tidak Sediakan Benang Jahit Luka, DPRD Menilai RSUD Tubaba Lalai
Anggota DPRD Tubaba periode 2009-2014 ini meminta semua pihak agar mengevaluasi manajemen dan keuangan RSUD Tubaba.
"DPRD harus bersikap, keluarkan rekom penggantian manajemen RS tersebut. Kami juga mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas realisasi di RSUD Tubaba itu setiap tahunnya,"tegas Ahmad Huzaini.
Mendengar informasi tersebut, H. Ponco Nugroho, Ketua DPRD Tubaba sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Tubaba langsung menghubungi wartawan Kupastuntas.co. Ia mengaku bahwa selama ini dirinya sudah mendapatkan banyak informasi dari masyarakat terkait buruknya pelayanan kesehatan di RSUD Tubaba.
Baca juga : Pasien Diminta Beli Benang Jahit Luka di Luar RS, Ini Kata Direktur RSUD Tubaba
"Nanti kita panggil Dirut RSUD, dan Kadis Kesehatan, mungkin Minggu depan, nanti saya perintahkan Komisi II segera panggil. Semua persoalan nanti kita bahas disitu, artinya bukan hanya persoalan obat-obatan tetapi keseluruhan,"ujar Ponco.
Apalagi, sambung Ponco, saat ini awal tahun anggaran, sehingga pelayanan terhadap masyarakat untuk satu tahun sudah tersusun secara utuh.
"Mereka kan punya rencana dan kegiatan untuk kedepan itu, seharusnya itu sudah ada,"cetusnya.
Lanjut Ponco, berdasarkan peran dan fungsi DPRD terhadap keberadaan RSUD Tubaba mulai dari awal beroperasi, ia menilai belum sepadan dengan komitmen Pemda Tubaba atas jaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
"Kita juga menginginkan RSUD itu ramai bukan karena Covid-19 saja, tapi ada pasien dengan penyakit lain datang untuk berobat disitu,"tutur Ponco.
"Kan aneh kalau lebih ramai Puskesmas atau RS dan klinik swasta dibandingkan disitu (RSUD Tubaba), artinya harus tanda tanya kita, disitu apa, apakah sudah mulai pelayanan atau bagaimana,"ketusnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kemenkes: Hubungan Sesama Jenis Jadi Sebab Terbanyak HIV/AIDS
Minggu, 01 Desember 2024 -
Pondok Modern Al Furqon Tubaba Raih Penghargaan LPKRA Tingkat Nasional
Kamis, 28 November 2024 -
Arinal Djunaidi - Sutono Unggul di TPS Umar Ahmad
Rabu, 27 November 2024 -
Pilgub Lampung 2024, Arinal Djunaidi-Sutono Unggul di TPS 03 Desa Karta Tubaba
Rabu, 27 November 2024