• Rabu, 28 Mei 2025

Puluhan Pelajar Terlibat Tawuran di Bandar Lampung Dipulangkan Usai Tes Urine

Senin, 31 Januari 2022 - 10.17 WIB
225

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Devi Sujana. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Puluhan pelajar yang terlibat tawuran di seputaran Swalayan Ramayana Gunung Sari, Bandar Lampung pada Minggu dini hari, kini dipulangkan setelah dites urine dan diberi pengarahan oleh Polresta Bandar Lampung pada Minggu (30/1/2022) sekira 20.00 WIB.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Devi Sujana, mewakili Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, pihaknya juga mengundang pihak-pihak terkait, baik orangtua atau wali dari anak tersebut dan kepala sekolah dimana tempat dia belajar.

"Jadi tadi malam pak Kapolres baru saja selesai melaksanakan pengarahan maupun pembinaan bersama-sama dengan perwakilan Dinas Provinsi Lampung," kata Devi, saat memberikan keterangan.

Adapun penyebab para pelajar terlibat tawuran dikarenakan ada perselisihan antar sekolah. "Mereka ada semacam perselisihan dengan membawa identitas sekolah masing-masing," ujarnya.

Baca juga : Polisi Amankan Puluhan Pemuda dan Pelajar Hendak Tawuran di Bandar Lampung

Devi berharap untuk para orangtua agar selalu memperhatikan anaknya, terlebih jika sudah melewati batas jam wajar bagi anak-anak di bawah umur.

"Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, baik dari pihak kepolisian, masyarakat dan orangtua sendiri," lanjutnya.

Sementara itu, Kabid SMK Disdikbud Lampung, Zuraida Kherustika mengaku sangat prihatin terhadap kejadian tawuran yang dilakukan oleh para pelajar SMK di Bandar Lampung.

Zuraida juga menghimbau, kedepannya agar pihak sekolah lebih meningkatkan pengawasan terhadap para siswa nya dan melakukan pendekatan kepada wali murid/orangtua siswa agar anak-anak ini tidak melakukan hal yang sama di lain hari.

"Semua siswa sudah bisa dipulangkan bersama orangtuanya karena saat dites urine hasilnya negatif semua," ucapnya.

"Harapan kita ada efek jeranya. Tapi tidak akan dikeluarkan dari sekolah karena itu tanggungjawab kita, semua anak-anak berhak mendapat pendidikan," tutupnya. (*)