• Selasa, 06 Mei 2025

Inovatif! Warga Pringsewu Ini Buat Pupuk Organik Demi Kurangi Ketergantungan Terhadap Pupuk Kimia

Senin, 31 Januari 2022 - 17.12 WIB
196

Wabup Pringsewu Fauzi saat melihat langsung pupuk olahan hasil inovasi Romlan. Foto: Gamel/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Wakil Bupati Pringsewu mengapepresiasi usaha inovasi pembuatan pupuk kompos organik yang dilakukan oleh salah satu warga Pringsewu bernama Romlan dengan memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna bagi tanaman dan lingkungan. 

Menurut Fauzi, usaha yang dilakukan Romlan dapat menjadi salah satu cara bagi petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia serta membantu dalam mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA. 

"Kita Ikut mendukung program pemerintah dalam hal Ekonomi Sirkular, artinya bahwa segala sesuatu ada manfaat jika dimanfaatkan. Yang tadinya sampah tapi akhir nya bisa bermanfaat menjadi berkah (produk) kalau kita olah dengan baik. Namun bisa menjadi musibah kalau kita biarkan. Sampah bisa dijadikan pupuk untuk membantu tumbuhan atau tanaman tumbuh dengan baik," katanya.

"Apalagi sekarang kita mendukung pelestarian lingkungan hidup dengan menggunakan pupuk-pupuk organik. Selain itu, apabila sampah dijadikan pupuk maka bisa mengurangi sampah sekitar 40 persen.  Misal sampah kita pisah pilah dijadikan pupuk maka sekitar 40 persen sampah kita sudah berkurang. Bisa dibayangkan jika ada 1 gunung sampah maka 40 persen dari gunung itu berkurang, artinya membantu dan bisa menjadi manfaat," Ucap Fauzi, Senin (31/122). 

Orang nomor dua di Kabupaten Pringsewu ini turut mendorong para petani untuk mulai beralih secara perlahan dari penggunaan pupuk kimia menuju pupuk organik yang mana hal ini bisa membuat lingkungan menjadi baik dan subur kembali. 

"Maka jangan lagi menggunakan pupuk-pupuk kimia. Ayo bertahap kita kurangi pemakaian pupuk itu, karena kalau itu dilakukan maka tanah kita perlahan akan menjadi baik kembali," ajak nya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Siti  Litawati menyampaikan jika dirinya ikut senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Romlan. Menurutnya hal ini bisa menjadi langkah untuk memulai pertanian organik. 

"Sebuah langkah yang patut diacungi jempol dan diberi apresiasi. Jadi dengan adaya pupuk organik ini kami menyambut baik ini sebagai langkah terobosan untuk mengantisipasi ditengah-tengah kita kekurangan pupuk bersubsidi, ini sebuah langkah yang bagus. Juga ini turut mengurangi sampah organik dengan memanfaatkan sampah hingga diolah menjadi barang yang bernilai dan ini perlu digaungkan ke kelompok petani-petani lain untuk menghidupkan pertanian organik," Puji Siti. 

Ia pun melanjutkan, jika para petani sebisa mungkin perlu mulai mandiri dari ketergantungan pupuk subsidi yang dialokasikan pemerintah. Karena menurutnya, pemerintah setiap tahun terus mengurangi persediaan pupuk subsidi untuk petani. 

"Secara lambat tapi pasti pemerintah akan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi, karena dari tahun ke tahun ketersedian pupuk organik berkurang. Di tahun 2020 untuk urea bisa mencapai  9659,5 ton, kemudian di 2021 berkurang menjadi 8888 ton dan di tahun 2022 turun kembali menjadi 6244 ton untuk Kabupaten Pringsewu," terang nya. 

Romlan warga Waringinsari Barat selaku pencetus pembuat pupuk kompos organik ini mengaku jika ide ini dijalankan untuk membantu para petani mendapatkan pupuk jika mereka mengalami kesulitan dalam memperoleh pupuk bersubsidi. 

"Karena saya melihat petani di Kabupaten Pringsewu ini khusunya banyak sekali mengalami kendala terutama dengan adanya RDKK, jadi banyak sekali petani yang tidak mendapatkan pupuk kimia yang  bersubsidi.  Sehingga mendorong saya untuk membuat terobosan atau inovasi di bidang pertanian agar petani ketika ada kekurangan pada pupuk bersubsidi itu tidak mengalami kerugian di tanaman yang mereka tanam," jelas nya. (*)

Video KUPAS TV : NYAMAR JADI POLISI, PRIA INI SEBAR VIDEO CALL S3X