• Selasa, 08 Oktober 2024

Pengunjung Wisata Keluhkan Pungli di Jembatan Way Gebang Pesawaran

Minggu, 30 Januari 2022 - 12.22 WIB
247

Pungutan Liar (Pungli) saat melintasi Jembatan Way Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Foto: Wulan/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesawaran - Pengunjung wisata keluhkan adanya Pungutan Liar (Pungli) saat melintasi Jembatan Way Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran pasca rubuhnya jembatan pada tanggal 27 Desember 2021 lalu,

Susanto, sopir travel mengatakan, Pungli tersebut sangat tidak baik bagi perkembangan pariwisata di daerah tersebut. 

"Karena setelah Jembatan itu banyak sekali destinasi wisata yang akan dikunjungi, jadi kalau masih ada Pungli akan mempengaruhi pariwisata disana," kata Susanto, saat dikonfirmasi kupastuntas.co, Minggu (30/1/2022).

Ia juga menjelaskan jika yang orang melakukan Pungli atau biasa disebut 'Pak ogah' di lokasi tersebut tidaklah sedikit, sembari mengulurkan tangan dengan memegang sejumlah uang.

"Pada prinsipnya tidak ada pemaksaan dalam pengaturan lalulintas, tapi ketika mereka menggenggam sejumlah uang agak riskan tampaknya wisatawan melewati tempat tersebut. Kalau bus cukup mahal, saya diminta Rp50 ribu, itu cukup besar bagi kita para sopir bus, itu saya diminta pulang dan pergi kadang jumlahnya juga nego saya mereka, " ungkapnya.

Susanto pun terpaksa melewati jembatan tersebut pasalnya jika tidak melewati jalan tersebut, ia harus melalui jalan yang lebih jauh, "Memang mobil dengan kapasitas tinggi tidak boleh lewat sana makanya kami terpaksa ngasih, daripada harus melewati Gedondong, Wiyono yang lebih jauh, tapi kalau begini terus nangis kita para sopir," jelasnya.

Tak hanya para sopir lanjutnya, para wisatawan yang menggunakan jasanya pun memberikan komentar yang tidak baik terhadap aktivitas tersebut.


"Saya sering bolak balik ke Pahawang, kemarin saya baru bawa orang dari barang, ada juga dari Palembang. Mereka berkomentar tidak baik tentang Pungli ini," tambahnya.

Susanto awalnya berfikir bahwa orang-orang yang meminta sejunlah uang tersebut adalah milik pemerintah. "Saya pikir punya pemerintah, eh lama-lama kok mereka buka kios warung kan terlibat mereka sambil menikmati hasil uang minta itu, dan kita juga gaktau uang itu hasilnya bagaimana dan dikamanakan," ungkapnya.

Susanto berharap agar pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk segera menertibkan para Pungli yang membuat para pelaku pariwisata merasa tidak nyaman.

"Kita berharap dengan Pemerintah, kalau memang jembatan itu belum ada anggarannya untuk bisa lebih cepat selesai, kita harap bisa ditertibkan dulu Pungli itu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gebang, Anik mengatakan, sebelumnya memang sudah ada laporan terkiat adanya dugaan Pungli di jembatan Way Gebang, dan pihaknya pun telah melakukan arahan terhadap para masyarakat di sekitar.

"Sebelumnya kita sudah memberikan arahan dan pembekalan kepada petugas jembatan terkait larangan pungutan liar, tapi kalau memang mereka melanggar maka akan ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib, begitu infonya," katanya.

Terkait adanya informasi Pungli tersebut Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP. Supriyanto Husin mengatakan jika pihaknya akan mengecek lokasi yang disebutkan. 

"Ketika semua informasi yang masuk dari masyarakat, akan kita tindak lanjuti, akan kita cek hari ini ke lokasi dan akan kita tindak," tegasnya. (*)


Video KUPAS TV : JUAL MOBIL CURIAN SEHARGA 4 JUTA, PRIA INI DITANGKAP