Menteri BUMN Erick Thohir Lepas Ekspor 130 Ton Kopi ke Mesir
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Erick Thohir, melepas ekspor kopi yang dilakukan oleh PT. Perusahaan
Perdagangan Indonesia (PPI) dengan jumlah 130 ton ke negara Mesir.
Kegiatan ekspor tersebut berlangsung di Gudang Pengelolaan
Kopi, Campang Raya, Bandar Lampung, Minggu (30/1/2022).
Dalam sambutannya, Erick Thohir mengungkapkan jika pihaknya
saat ini tengah membangun ekosistem untuk mendukung perkembangan produksi kopi
di Indonesia tak terkecuali di Lampung. Hal tersebut sebagai wujud
mensejahterakan para petani.
"BUMN menyatukan semua pihak untuk membangun
keseimbangan ekonomi, mendukung pertumbuhan bisnis dan mensejahterakan
masyarakat. Karena itu, kita berani untuk membangun suatu ekosistem bernama
ekosistem makmur. Kemarin yang sudah berjalan itu padi, jagung, dan tebu, dan
sekarang kopi, nanti sebentar lagi ada teh," kata dia.
Ia melanjutkan, ekosistem makmur membutuhkan banyak dukungan
dari semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah, kementrian hingga swasta yang
sejalan dengan dorongan dari Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia Maju,
Indonesia Makmur, dan Indonesia Mendunia.
"Kementerian BUMN ingin membuat ekosistem kopi
Indonesia agar dapat bersaing dengan pasar dunia karena Indonesia memiliki
modal pertumbuhan pasar kopi terbesar di dunia," bebernya.
Sementara itu Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati,
mengungkapkan jika mulai Januari ini pihaknya akan terus mengeskpor kopi ke
Mesir sampai akhir tahun 2022 dengan jumlah mencapai 3.000 ton.
"Jumlah itu berdasarkan kontrak yang ditandatangani
awal Januari lalu. Ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak September 2021
berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada tahun 2021 yaitu sebanyak
600 ton," kata dia.
Menurutnya, dengan adanya kerjasama bilateral tersebut
sebagai salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi di wilayah
masing-masing, yang dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju
Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.
Pada kesempatan tersebut Erick Thohir juga membentuk Project
Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang terdiri dari BUMN, swasta nasional,
asosiasi, dan lembaga research and development yang diharapkan mampu mendorong
kemajuan ekosistem industri kopi di tanah air.
"Dengan adanya PMO ini diharapkan mampu mengakomodasi
kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri
untuk berdaya saing global," kata Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro,
saat dimintai keterangan.
Menurutnya, terdapat tiga target tujuan utama dari pembentukan PMO yaitu untuk memperbaiki supply chain bisnis kopi yang sinergi, meningkatkan kesejahteraan petani melalui pelatihan dan bimbingan serta membangun digital platform untuk komoditas kopi.
"Pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia adalah salah satu
yang tertinggi di dunia, yakni hingga 45 persen bila dibandingkan negara-negara
lain yang hanya 26 persen. Industri kopi juga merupakan salah satu penggerak ekonomi
nasional," kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp1.400, PPUKI Minta Dibuatkan Perda
Senin, 23 Desember 2024 -
Semangat Hari Juang TNI, YBM PLN Gandeng Korem 043 Garuda Hitam Salurkan Program Bedah Rumah
Senin, 23 Desember 2024 -
Libur Nataru, Polisi Perketat Pengamanan di Pusat Perbelanjaan dan Objek Vital
Senin, 23 Desember 2024 -
Satgas Pangan Bandar Lampung Pastikan Keamanan Produk Jelang Nataru
Senin, 23 Desember 2024