• Sabtu, 23 November 2024

Menteri BUMN Erick Thohir Lepas Ekspor 130 Ton Kopi ke Mesir

Minggu, 30 Januari 2022 - 20.28 WIB
171

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, saat melepas ekspor kopi di Gudang Pengelolaan Kopi, Campang Raya, Bandar Lampung, Minggu (30/1/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung  - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melepas ekspor kopi yang dilakukan oleh PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan jumlah 130 ton ke negara Mesir.

Kegiatan ekspor tersebut berlangsung di Gudang Pengelolaan Kopi, Campang Raya, Bandar Lampung, Minggu (30/1/2022).

Dalam sambutannya, Erick Thohir mengungkapkan jika pihaknya saat ini tengah membangun ekosistem untuk mendukung perkembangan produksi kopi di Indonesia tak terkecuali di Lampung. Hal tersebut sebagai wujud mensejahterakan para petani.

"BUMN menyatukan semua pihak untuk membangun keseimbangan ekonomi, mendukung pertumbuhan bisnis dan mensejahterakan masyarakat. Karena itu, kita berani untuk membangun suatu ekosistem bernama ekosistem makmur. Kemarin yang sudah berjalan itu padi, jagung, dan tebu, dan sekarang kopi, nanti sebentar lagi ada teh," kata dia.

Ia melanjutkan, ekosistem makmur membutuhkan banyak dukungan dari semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah, kementrian hingga swasta yang sejalan dengan dorongan dari Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia Maju, Indonesia Makmur, dan Indonesia Mendunia.

"Kementerian BUMN ingin membuat ekosistem kopi Indonesia agar dapat bersaing dengan pasar dunia karena Indonesia memiliki modal pertumbuhan pasar kopi terbesar di dunia," bebernya.

Sementara itu Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati, mengungkapkan jika mulai Januari ini pihaknya akan terus mengeskpor kopi ke Mesir sampai akhir tahun 2022 dengan jumlah mencapai 3.000 ton.

"Jumlah itu berdasarkan kontrak yang ditandatangani awal Januari lalu. Ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak September 2021 berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada tahun 2021 yaitu sebanyak 600 ton," kata dia.

Menurutnya, dengan adanya kerjasama bilateral tersebut sebagai salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi di wilayah masing-masing, yang dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.

Pada kesempatan tersebut Erick Thohir juga membentuk Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang terdiri dari BUMN, swasta nasional, asosiasi, dan lembaga research and development yang diharapkan mampu mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di tanah air.

"Dengan adanya PMO ini diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing global," kata Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro, saat dimintai keterangan.

Menurutnya, terdapat tiga target tujuan utama dari pembentukan PMO yaitu untuk memperbaiki supply chain bisnis kopi yang sinergi, meningkatkan kesejahteraan petani melalui pelatihan dan bimbingan serta membangun digital platform untuk komoditas kopi.

"Pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia, yakni hingga 45 persen bila dibandingkan negara-negara lain yang hanya 26 persen. Industri kopi juga merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional," kata dia. (*)