• Sabtu, 20 April 2024

Walikota Metro Minta Masyarakat Perketat Prokes Guna Antisipasi Omicron

Jumat, 28 Januari 2022 - 08.52 WIB
121

Walikota Metro Wahdi saat diwawancarai awak media, Jumat (28/1/2022). Foto : Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co,Metro - Mudahnya penularan  Covid-19 varian Omicron menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Metro. Karenanya masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan (Prokes) ketat Covid-19.

Hal tersebut diutarakan Walikota Metro, Wahdi. Menurutnya, terdapat tiga hal yang harus dikuatkan untuk menjaga protokol kesehatan.

"Omicron, saya hanya bicara tiga. Satu, transmisinya (penularan) cepat, kedua, plurensinya rendah dan ketiga, kekuatan membangun antibodi paling penting. Maka dari itu, tetap kita jaga protokol kesehatan," kata Wahdi , Jum'at (28/1/2022).

Ia menyampaikan, kini Pemkot Metro gencar vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk antisipasi masuknya varian Omicron. Bahkan, untuk vaksin di Metro menjadi yang tertinggi di Provinsi Lampung.

"Kita untuk vaksin, tertinggi di Lampung. Untuk vaksin anak sudah masuk 87 persen, remaja 107 persen, dan lansia tertinggi hampir mencapai 80 persen," ujarnya.

Wahdi menyebut, sejumlah daerah di Lampung masih sulit untuk memaksimalkan capaian vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia (lansia).

"Di daerah mana pun sulit untuk lansia itu, paling susah. Nah saya kira kalau Omicron kekuatan itu," ucapnya.

Sementara, terkait dengan vaksinasi Booster, pihaknya akan menggelar sesuai dengan petunjuk pelaksana (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis). Yakni, pemberian vaksin dilakukan setelah enam bulan setelah pemberian vaksin tahap kedua.  

"Booster sesuai juknis akan diberikan kepada mereka yang sudah enam bulan masuk pada vaksin kedua dan diberikan pada daerah dengan capaian vaksin diatas 70 persen, kemudian vaksin satu dan lansia diatas 60 persen," jelasnya.

Meski begitu, Wahdi belum dapat memastikan pelaksanaan vaksinasi Booster, lantaran mayoritas penerima vaksin Covid-19 tahap dua belum genap enam bulan.

"Nah kapannya kan belum tahu, karena belum ada yang enam bulan, juknis dan juklaknya kan sudah ada," tutupnya. (*)

Editor :