Pengajian di Lampung, Gubernur Jatim Khofifah Ingatkan Masyarakat Jaga dan Rajut Keberagaman

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam ceramahnya pada pengajian bulanan di 15 Kabupaten/kota se-Lampung, di Ballroom Akademik Center UIN Lampung, Jumat (28/1/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, akhir-akhir ini tiba-tiba keluar isu Sunda dan Dayak. Oleh karenanya, pihaknya juga sudah komunikasikan bahwa keberagaman 714 suku di Indonesia ini harus dijaga dan rajut.
"Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa keberagaman heterogenitas ini harus kita rajut dengan suasana saling menghormati dan saling mempercayai serta saling memahami satu sama yang lainnya," kata Khofifah, saat pengajian bulanan di 15 Kabupaten/kota se-Lampung, di Ballroom Akademik Center UIN Lampung, Jumat (28/1/2022).
Lanjutnya, melihat bagian dari Ukhuwah Wathoniyah persaudaraan dan kebangsaan, maka melihat betapa besar sebetulnya toleransi dan moderasi di antara warga bangsa ini untuk membangun persaudaraan substantive diantara semua.
"Saya menyampaikan kepada semua bahwa manajemen diantara kekerabatan antar suku, agama, bahasa di negeri ini teruji luar biasa tangguh. Ada 714 suku masyarakat bisa membangun hidup yang harmonis, ada sedikit konflik yang itu biasa," ujarnya.
Menurut Syekh Ahmad Muhammad Ahmad ath-Thayyib, lanjut Khofifah, beliau memprediksi di tahun 2019, bahwa nanti epicentrum Islam itu akan berangkat dari Indonesia, akan lahir diseminasi Islam rahmatan lil alamin, Islam penuh damai, Islam penuh kasih sayang.
"Syekh Ahmad juga mengatakan pendidikan pada generasi muda adalah jalan pertama untuk mencegah penyebaran paham radikal dan ekstrem. Kalau kita bisa menanamkan nilai-nilai Islam yang benar dalam diri generasi muda, berarti kita sudah dapat memutus jalan menuju terorisme," ungkap Khofifah.
Terlebih dalam membangun keberagamaan ini telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, saat membangun kota Madinah. "Dimana mengatur hubungan antar suku besar dan suku yang minoritas, juga mengatur hubungan antar agama dan lainnya," terangnya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, pihaknya sangat menyadari bahwa pembangunan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik, tetapi harus diimbangi dengan pembangunan mental spiritual.
"2022 ini diawali dari kehadiran Ibu Khofifah, InsyaAllah seterusnya kita akan mengadakan kegiatan yang sama. Kami berharap selain mencerdaskan dan mengangkat derajat kehidupan, kita juga mengemban tugas tanggung jawab yang tak kalah pentingnya yakni mengembangkan serta meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah SWT," kata Arinal.
Arinal menambahkan, Pemprov Lampung ingin menciptakan generasi penghafal Alquran untuk kemajuan dan kemaslahatan umat Islam di Provinsi Lampung, salah satunya program Lampung mengaji.
Menurutnya, melalui program tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan kepada Alquran. "Alhamdulilah saat ini Provinsi Lampung telah memiliki 667 pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 64 ribu orang," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : SEPATU SELO BUATAN WARGA LAMPUNG SELATAN
Berita Lainnya
-
PLN UID Lampung Sukses Amankan Keandalan Listrik Idul Adha 2025
Minggu, 08 Juni 2025 -
Heboh! Grup Facebook ”Gay Bandar Lampung” Diikuti Belasan Ribu Anggota
Minggu, 08 Juni 2025 -
Kado HUT ke-343 Kota Bandar Lampung, PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen untuk Masyarakat Lampung
Minggu, 08 Juni 2025 -
Tidak Kapok, Residivis Pencurian Kembali Ditangkap Polisi Usai Bobol Rumah Tetangganya di Langkapura Bandar Lampung
Sabtu, 07 Juni 2025