• Selasa, 10 Juni 2025

Agen BRILink Minta Jaminan Keamanan, Pemilik Usaha Harus Pasang CCTV

Senin, 24 Januari 2022 - 07.54 WIB
813

Foto: Angga/Kupastuntas,co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Agen BRILink minta jaminan keamanan dari kepolisian setelah seorang karyawati ditembak mati perampok di Lampung Timur.

Maulana (34), agen BRILink di Jalan P. Tirtayasa, Bandar Lampung, mengaku was-was dengan peristiwa yang menewaskan Leli Agustin (20), karyawan agen BRILink di Lampung Timur, Jumat (21/1/2022).

"Setelah pembunuhan di Lampung Timur itu, saya jadi resah dan was-was. Jadi lebih takut dan lebih berjaga-jaga lagi. Karena namanya kejahatan ada dimana-mana," kata pemilik BRILink yang sudah beroperasi selama lima tahun, Minggu (23/1/2022).

Maulana berharap, aparat kepolisian dapat melakukan patroli setiap hari guna menjaga keamanan dan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat, terutama pengelola usaha BRILink.

"Harapannya pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal karena sudah menghilangkan nyawa orang. Kami juga berharap aparat kepolisian agar lebih sering patroli dan keliling untuk menciptakan suasana yang kondusif," ungkapnya.

Menurutnya, banyak risiko yang harus dihadapi agen BRILink. Selain perampokan, lanjut Maulana, kejahatan yang sering terjadi di BRILink sebagai penyedia jasa keuangan adalah penipuan.

"Saya sudah beberapa kali mengalami penipuan. Misalnya, orang yang habis tarik tunai ini mengaku uangnya kurang. Atau biasanya mengaku saldo di ATM-nya berkurang banyak. Dan yang tidak jarang juga terjadi hipnotis," bebernya.

Maulana menambahkan, sejak perampokan berdarah tersebut, ia tidak lagi menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. Maulana memilih menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sekarang uang tunai sudah nggak pegang banyak lagi, karena serem. Dan memang di sini jarang orang mau ambil uang banyak. Perputaran uang dalam sehari nggak sampai puluhan juta, karena ATM di mana-mana," tuturnya.

Pernyataan sama disampaikan Eni Kuswatun (25), karyawan agen BRILink di Jalan Pulau Legundi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Eni mengaku lebih was-was saat sedang bekerja.

"Sejak ada pegawai agen BRILink yang dibunuh perampok, kini saya jadi lebih takut dan was-was saat sedang bekerja. Karena namanya kerja di tempat seperti ini kan nggak ada jaminan keamanan dari siapapun," kata Eni.

Ia berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman seberat mungkin agar memberikan efek jera kepada pelaku dan orang lain yang memiliki niat jahat.

"Semoga pelaku segera ditemukan dan diberi hukuman berat. Harapannya, polisi bisa meningkatkan patroli. Karena saya pribadi merasa sedikit tenang kalau ada polisi yang suka lewat-lewat gitu," ungkapnya.

Eni mengatakan, dalam satu hari transaksi di tempatnya bekerja tidak besar.

"Nggak sampai puluhan juta. Karena disini kan bank dan ATM. Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan ATM," imbuhnya.

Di Lampung Timur, Polres mewajibkan seluruh agen BRILink memasang CCTV. Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution, mengatakan telah memanggil Kepala Cabang (Kacab) BRI dan sudah menyetujui pemasangan CCTV untuk semua agen BRILink di Lampung Timur.

"Kami sudah memanggil Kepala Cabang BRI, dan menyampaikan agar di setiap agen BRILink dipasang CCTV. Hal itu sudah disetujui oleh Kepala Cabang BRI,” kata Kapolres.

Zaky menegaskan, CCTV akan menjadi standar operasional prosedur (SOP) yang wajib dilaksanakan.

"Itu bukan lagi imbauan, tapi jadi SOP sebagai ketentuan yang wajib dilaksanakan," tegasnya.

Kapolres menerangkan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan karyawati BRILink di Way Bungur yang sudah diketahui ciri-cirinya.

"Kami sudah mendapatkan ciri-ciri pelakunya dan sedang dalam pengejaran," ujarnya.

Ia menjelaskan, ciri-ciri pelaku didapatkan dari informasi yang disampaikan para saksi yang berada di lokasi kejadian.  

"Kami di back up Polda Lampung, Polres Lampung Tengah (Lamteng) dan Polres Metro terus melakukan pengejaran terhadap pelaku,” terangnya.

Lokasi kejadian perampokan sendiri masih ditutup dengan garis polisi (police line), untuk memperlancar proses penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Ferdiansyah, menambahkan, peristiwa perampokan BRILink di Way Bungur diduga melibatkan satu pelaku.

"Sejauh ini kami masih memperkirakan hanya ada satu pelaku yang saat kejadian mengendarai motor Honda Ferza," kata Ferdiansyah.

Ia mengatakan, belum bisa memastikan jenis senjata api yang digunakan pelaku.

"Belum tahu jenis senjata api apa yang digunakan, apakah rakitan atau jenis apa? Karena proyektil masih dalam tahap pencarian. Informasi sementara penembakan dilakukan dua kali," ujarnya.

Sementara jenazah korban perampokan, Leli Agustin, sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Toto Projo, Sabtu (22/1/2022), sekitar pukul 09.00 WIB.

Orang tua korban, Mursidi dan Sumiati tak sanggup menahan air mata ketika jenazah anak sulungnya itu dimasukkan dalam liang kubur.

Paman korban, Sutrisno, berharap polisi bisa segera menangkap pelaku yang membunuh keponakan nya itu.

"Kami berharap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal. Bila perlu pelaku ditembak mati, karena telah menghilangkan nyawa keponakan saya," ungkapnya.

Menurut Sutrisno, keponakan nya itu selama ini taat beribadah dan sering membantu orang tuanya.

"Ia sangat sayang dengan kedua adiknya. Leli bekerja di BRILink demi membiayai kuliah nya," ujarnya. (*)

Artikel ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin, 24 Januari 2022 dengan judul, “Agen BRILink Minta Jaminan Keamanan


Video KUPAS TV : PERAMPOKAN DAN PENEMBAKAN DI AGEN BRILINK LAMTIM