• Kamis, 12 Juni 2025

Gubernur Ganjar Pranowo Mengaku Harus Belajar Pluralisme Dari Lampung

Sabtu, 22 Januari 2022 - 14.11 WIB
409

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (berbaju putih), didampingi Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23, Pangeran Edward Syah Pernong, saat temu kangen Kagama, di rumah Herman HN, di Batu Putu, Kecamatan TBU, Bandar Lampung, Sabtu (22/1/2022). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memuji pluralisme yang ada di Lampung, dimana berbagai suku, agama dan budaya semua berjalan damai di Bumi Ruwa Jurai ini.

Pujian itu disampaikannya, saat temu kangen keluarga alumni Universitas Gajah Mada (Kagama), di rumah Herman HN, di Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Utara, Sabtu (22/1/2022).

Menurut Ganjar, kultur yang ada di Lampung selain di ceritakan tadi sejarahnya dari Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23, Pangeran Edward Syah Pernong, yakni kemarin hingga hari ini juga pihaknya merasakan sendiri bagaimana penyambutan masyarakat Lampung.

"Kemarin kita menemukan bahwa pluralisme itu disini sudah jalan cukup lama. Penerimaan masyarakat terhadap orang dari luar, suku apapun, agama apapun, golongan apapun sudah terjadi dan kita tidak bisa membantah karena itu sudah ratusan tahun," ujarnya.

"Dan mereka berdialog, bekerja, bermasyarakat tiap hari itu sudah biasa saja. Harus belajar dari Lampung juga," kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah dua Periode itu juga mengaku terkejut, setelah mengetahui bahwa Edward Syah Pernong ternyata adalah seniornya di Kagama.

"Saya saja terkejut. Kemarin waktu kita komunikasi saya pikir saya akan bertandang ke rumahnya. Jadi ini menurut saya sesuatu sambutan yang hebat, luar biasa, diluar dugaan. Apalagi tadi makanan khas daerah Lampung yakni seruit mantap. Jadi saya merasa tersanjung, terimakasih pak Edward," ucapnya.

Tidak hanya itu kata Ganjar, pak Edward juga sampai mengundang keluarga besar beliau dari masyarakat adat yang ada di berbagai kabupaten/kota di Lampung.

"Ternyata sampai memberikan pada saya ketupung hanuang bani yang ini ada filosofinya sebagai simbol keberanian," ungkapnya.

Sementara, Edward Syah Pernong mengatakan, pemberian Lencana Kepaksian Pernong pada pak Ganjar ini menandakan beliau adalah kekerabatan dari Kerajaan Skala Brak Syah Pernong.

"Mudah-mudahan ini akan melekatkan hati sesama kagama dan juga keluarga besar Kepaksian Skala Bkhak Lampung. Karena pak Ganjar ini adalah bagian dari masyarakat Lampung, dan keluarga besar beliau banyak disini," ujarnya.

Oleh karenanya, ia mengumpulkan keluarga alumni di kediaman Herman HN untuk saling menyapa dan temu kangen.

"Kebetulan Herman HN kan adik saya, begitu juga Edy Irawan dan keluarga besar saya lainnya diajak, untuk menyambut dengan gembira Pak Ganjar yang ingin menyapa kami keluarga besar skala bkhak dan sesama alumni dari Gajah Mada," tandasnya. (*)