Waspada! 16 Kasus DBD Terjadi di Pringsewu Sepanjang Januari 2022, Dua Diantaranya Meninggal Dunia
Kupastuntas.co, Pringsewu - Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu mencatat hingga hari ini Kamis (20/1/2022) terdapat 16 kasus DBD, Dimana dari 16 Kasus tersebut 2 orang anak meninggal dunia.
"Data yang ada dan kami terima sampai tanggal 17 kemarin mencatat 11 kasus dan baru di hari ini ada penambahan kasus kembali sebanyak 5 kasus sehingga total nya menjadi 16 kasus dengan 2 kasus meninggal dunia yaitu anak-anak usia 3 dan 6 tahun," Ujar Herlambang Sunedar selaku Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Pringsewu, Kamis (20/1/22)
"Kedua anak itu berasal dari pekon Saribumi dan Tambahsari. Dan dari informasi yang kami dapat dari petugas kesehatan diketahui bahwa pasien DBD tersebut terlambat dibawa ke faskes dan rata-rata mereka tiba sudah dalam keadaan dehidrasi berat dan sudah mengarah pada penurunan kesadaran sehingga petugas tidak bisa berbuat banyak. Mungkin juga kenapa terlambat karena ketidaktahuan masyarakat akan gejala penyakit DBD," lanjutnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk rajin mengecek genangan air yang ada di rumah mereka masing-masing agar jentik nyamuk tidak dapat berkembang biak.
"Itu salah satu cara mudah dan gratis, kita hanya perlu memeriksa kondisi di lingkungan kita sendiri, itu dulu yang paling awal agar nyamuk dan jentik nya tidak bisa berkembang biak dan rumah kita terhindar dari segala nyamuk termasuk nyamuk demam berdarah," ajaknya.
Sementara itu, kasus DBD yang terakhir tercatat oleh Dinkes Pringsewu dari Januari hingga Desember 2021 ada sebanyak 197 kasus dengan 1 kasus kematian.
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi pun turut mengajak masyarakat untuk memberantas dan memerangi nyamuk dan penyakit DBD dengan menanam tanaman sereh yang dipercaya menjadi musuh alami hewan pembawa penyakit demam berdarah.
"Perlu untuk menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk salah satu nya sereh di pekarangan atau halaman rumah kita masing-masing agar menjadi pagar alami mengatasi nyamuk. Selain itu, juga perlu mengecek jentik nyamuk di setiap sudut rumah termasuk di ban-ban bekas. Karena ada warga Pringsewu yang terkena DBD karena nyamuk berkembang biak di ban bekas," ajak nya. (*)
Berita Lainnya
-
Pj Bupati Pringsewu Marindo Panen Perdana Padi Organik Teknologi BBM
Kamis, 28 Maret 2024 -
Sagang Nainggolan Gelar Buka Puasa Bersama Ratusan Warga
Kamis, 28 Maret 2024 -
Harga Jagung di Pringsewu Terjun Bebas Dari 6500 Jadi 2700 Perkilo, Petani Menjerit
Senin, 25 Maret 2024 -
Buruh Tani di Pringsewu Perkosa Gadis Penyandang Disabilitas
Minggu, 24 Maret 2024
Berita Lainnya
-
Kamis, 28 Maret 2024
Pj Bupati Pringsewu Marindo Panen Perdana Padi Organik Teknologi BBM
-
Kamis, 28 Maret 2024
Sagang Nainggolan Gelar Buka Puasa Bersama Ratusan Warga
-
Senin, 25 Maret 2024
Harga Jagung di Pringsewu Terjun Bebas Dari 6500 Jadi 2700 Perkilo, Petani Menjerit
-
Minggu, 24 Maret 2024
Buruh Tani di Pringsewu Perkosa Gadis Penyandang Disabilitas