Pemprov Distribusi 336 Ribu Liter Minyak Goreng di 15 Daerah, Dijual 14 Ribu/Liter
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung mendistribusikan sebanyak 336 ribu liter minyak goreng untuk mendukung pelaksanaan operasi pasar di 15 kabupaten/kota. Minyak goreng tersebut dijual dengan harga Rp14 ribu per liter.
Kepala Bidang
Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Lampung, M. Zimmi Skill, mengatakan kegiatan operasi pasar tersebut menggandeng
PT Tunas Baru Lampung.
"Pemprov Lampung
serta kabupaten/kota siap menggelar operasi pasar minyak goreng. Kegiatan ini
dilakukan guna membantu masyarakat di tengah peningkatan harga," kata
Zimmi usai rapat dengan PT Tunas Baru Lampung, di kantornya, Senin (17/1).
Ia menerangkan,
operasi pasar tahap awal digelar di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus,
Lampung Barat, Pesisir Barat, Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Way
Kanan dan Lampung Utara, dengan alokasi 18 ribu liter per daerah.
Kemudian di Kabupaten
Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Kota Metro masing-masing
mendapatkan alokasi 30 ribu liter minyak goreng.
Sedangkan Kota Bandar
Lampung mendapatkan alokasi 36 ribu liter minyak goreng. Sehingga total minyak
goreng yang akan didistribusikan sebanyak 336 ribu liter.
"Kenapa
alokasinya berbeda-beda, karena kami sesuaikan dengan jumlah penduduk di
masing-masing daerah. Jadi yang penduduknya padat diberikan alokasi lebih
banyak dari daerah yang lain," jelas dia.
Zimmi menerangkan,
jadwal pelaksanaan operasi pasar di kabupaten/kota ditentukan oleh
masing-masing daerah, dan disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh PT Tunas
Baru Lampung.
"Untuk jadwal
operasi pasar di daerah, kami masih menunggu informasi. Mengingat distributor
pabriknya hanya satu. Diharapkan operasi pasar ini akan selesai pada bulan
Januari ini," ungkapnya.
Zimmi melanjutkan,
operasi pasar murah minyak goreng yang digelar Pemprov Lampung akan dilakukan
dua kali dalam satu minggu, dengan alokasi 3.000 liter di setiap lokasi.
"Untuk provinsi,
operasi pasar akan dilaksanakan setiap hari Senin di lapangan Korpri dan Rabu
di Bazar Rebo depan kantor Disperindag. Kami siapkan kuota 3.000 liter per
titiknya," imbuhnya.
Pengamat Ekonomi dari
Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya, mengatakan kenaikan harga
minyak goreng sudah berulang kali terjadi.
Namun, tidak pernah
ditemukan langkah konkret untuk mengatasinya.
Menurutnya, langkah
pemerintah menyediakan subsidi minyak goreng juga tidak menyelesaikan masalah.
Semestinya, mencarikan jalan keluar bagi keluarga yang tidak mampu.
"Apa yang sudah
dilakukan oleh Pemprov Lampung hanya meringankan beban rakyat dalam memenuhi
kebutuhan pokoknya. Harapannya, subsidi juga diberikan untuk UMKM karena minyak
goreng merupakan bahan baku," saran Asrian, kemarin.
Menurutnya, dalam
jangka panjang diperlukan transformasi terhadap pasar terutama untuk kebutuhan
pokok. Pemerintah harus membuat regulasi dan menetapkan apa saja yang masuk
komoditas pangan strategis.
"Pemerintah juga harus mengatur pasarnya agar tidak terjadi spekulasi dan mekanisme pasar yang tergantung pada harga internasional. Harusnya bisa dilokalisir dengan biaya produksi berdasarkan harga berlaku lokal," papar dia. (*)
Artikel ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 18 Januari 2022 dengan judul
"Pemprov Distribusi 336 Ribu Liter Minyak Goreng di 15 Daerah"
Berita Lainnya
-
Tingkatkan Ekonomi Lampung 2025, BI Perkuat Sektor Primer, Industrialisasi, dan Keuangan Digital
Selasa, 24 Desember 2024 -
Inovasi Teknologi IoT, Tim Alumni Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara 2 Anugerah Inovasi Daerah Lampung 2024
Selasa, 24 Desember 2024 -
Kejar Pertumbuhan Ekonomi Lampung 5 Persen, Samsudin Minta Usaha Pariwisata Gelar Event Tahun Baru
Selasa, 24 Desember 2024 -
Serahkan DIPA Tahun 2025, Ini Pesan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung
Selasa, 24 Desember 2024