Presentase Penduduk Miskin di Lampung Turun Jadi 11,67 Persen

Kepala BPS Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani, saat memberikan keterangan di kanal YouTube BPS Provinsi Lampung, Senin (17/1/2022). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, mencatat jika pada September 2021 jumlah penduduk miskin di daerah setempat mencapai 1,01 juta orang atau 11,67 persen.
Jumlah tersebut turun sebesar 76,9 ribu orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2021 yang sebesar 1,08 juta orang atau 12,62 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2021 adalah sebesar 8,50 persen atau turun 0,79 poin dibandingkan Maret 2021 yang sebesar 9,29 persen.
"Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2021 sebesar 13,18 persen atau mengalami penurunan satu poin jika di bandingkan Maret 2021 yang sebesar 14,18 persen," kata Endang, saat memberikan keterangan yang disiarkan di kanal YouTube BPS Lampung, Senin (17/1/2022).
Ia merincikan, selama periode Maret sampai dengan September 2021 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 18,12 ribu orang dari 254,60 ribu orang pada Maret 2021 menjadi 236,48 ribu orang pada September 2021.
"Sementara untuk daerah di pedesaan juga mengalami penurunan sebanyak 58,79 ribu orang dari 829,33 ribu orang pada Maret 2021 kemudian menjadi 770,54 ribu orang pada September 2021," tuturnya.
Menurutnya, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terhadap garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di pedesaan pada umumnya hampir sama. Diantaranya, beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen di perkotaan dan 24,85 persen di pedesaan.
Kemudian rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap garis kemiskinan yaitu 11,21 persen di perkotaan dan 10,83 persen di pedesaan.
Komoditi lain adalah telur ayam ras, tempe, gula pasir, mie instan, awang merah, kopi bubuk dan kopi sachet.
"Sementara komoditi bukan makanan yang juga memberikan sumbangan terbesar baik kepada garis kemiskinan perkotaan dan pedesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi," tutupnya.
Sementara Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan, guna mengentaskan angka kemiskinan diperlukan lapangan usaha yang tetap tumbuh positif seperti dibidang pertanian, pengadaan air, infokom, jasa keuangan, jasa pendidikan, hingga jasa kesehatan.
"Selain itu juga terus melakukan pertajam data untuk ketepatan target dan upaya percepatan, libatkan sektor swasta untuk berperan sebagai of taker produk kelompok miskin ekstrem sehingga dapat meningkatkan pendapatan," katanya.
Menurutnya, pemerintah Provinsi Lampung juga telah menggunakan satu data base penduduk sasaran dalam penerima program atau kegiatan penanggulangan kemiskinan di tahun 2022 yaitu berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial. (*)
Video KUPAS TV : EMBUNG SENILAI 800 JUTA JEBOL, AKSES WARGA TERHAMBAT
Berita Lainnya
-
PLN dan PT Angel Yeast Budi Indonesia Sepakat Teken MoU, Produsen Bioteknologi Siap Serap Daya Listrik 16 Juta VA
Senin, 12 Mei 2025 -
1.000 Tamu Undangan Akan Hadiri Pelantikan Pengurus Kerabat Lampung Periode 2025–2030
Minggu, 11 Mei 2025 -
Hingga Mei 2025, Realisasi Pendapatan Pemprov Lampung Tembus Rp 2,25 Triliun
Minggu, 11 Mei 2025 -
Polda Selidiki Aktivitas 6 Tambang Ilegal di Balik Banjir Kota Bandar Lampung
Minggu, 11 Mei 2025