Pemprov Lampung Genjot Panen Padi 4 Kali Dalam Setahun

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, saat dimintai keterangan, Senin (17/1/2022) . Foto : Ria/kupastuntas.co.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, saat ini mulai menerapkan Indeks Pertanaman (IP) 4 kali dalam satu tahun guna meningkatkan produktivitas padi di daerah setempat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, mengatakan jika indeks pertanaman 4 kali dalam setahun merupakan terobosan Kementerian Pertanian guna menjaga ketahanan pangan nasional.
"Sebetulnya sudah ada beberapa daerah yang sudah menerapkan IP 4 kali dalam setahun. Diantaranya di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Way kanan. Ini terus kita dorong agar daerah lain melakukan hal yang sama," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (17/1/2022).
Ia melanjutkan, guna menjaga ketahanan pangan tersebut diharapkan masing-masing daerah dapat mengupayakan 1000 hektare lahan dapat ditanami padi 4 kali dalam setahun.
"Kami akan mulai coba di 15 Kabupaten/kota dan masing-masing daerah bisa 1000 hektare. Kalau memang sedang tidak musim hujan, bisa di tanamkan jagung. Karena bila air kurang tidak bisa dipaksakan," kata dia.
Menurut Kusnardi, dalam menerapkan IP 4 kali dalam setahun ini masih mengalami beberapa persoalan seperti perilaku petani yang sulit diubah hingga adanya ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
"Untuk perilaku petani ini biasanya habis mana panen mau santai dulu, istirahat. Kemudian yang mengancam ialah OPT yang dikhawatirkan semakin banyak karena makanannya itu-itu saja. Apalagi ini tersedia sepanjang tahun," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan jika pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan para petani mulai dari bibit, sarana produksi, pupuk, hingga permodalan melalui Kartu Petani Berjaya (KPB).
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Komisi II DPRD Lampung, Sahlan Syukur, mengatakan jika pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat guna meningkatkan produktivitas padi dan menjaga ketahanan pangan daerah.
Menurutnya, program IP 4 kali dalam setahun tentunya harus didukung dengan ketersediaan air, varietas padi unggul, mekanisasi, korporasi petani dan kelembagaannya harus disusun sehingga dari hulu ke hilir.
"Terutama untuk ketersediaan pupuknya sendiri. Karena saat ini masih banyak ditemukan jika musim tanam tiba para petani mengeluh pupuk langka. Tentunya harus ada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan distributor pupuk," ungkapnya.
Ia juga berharap dengan ditetapakannya IP 4 kali dalam satu tahun tersebut dapat mendukung peningkatan perekonomian petani yang ada di Lampung.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, luas panen padi didaerah setempat pada 2020 sebesar 545,15 ribu hektar, mengalami kenaikan sebanyak 81,05 ribu hektar atau 17,46 persen jika dibandingkan 2019 yang sebesar 464,10 ribu hektar.
Produksi padi pada 2020 sebesar 2,65 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 486,20 ribu ton atau 22,47 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 2,16 juta ton GKG. (*)
Video KUPAS TV : HIU PAUS TERDAMPAR DI PERAIRAN BANDAR LAMPUNG
Berita Lainnya
-
1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Jenjang SD Paling Banyak
Senin, 28 April 2025 -
Hazizi Terpilih Aklamasi Jadi Ketua PAN Lampung
Minggu, 27 April 2025 -
Ombudsman Investigasi Dugaan Kebocoran Soal dan Kecurangan UTBK SNBT 2025
Minggu, 27 April 2025 -
Program MBG Dinilai Positif, IDI Lampung Minta Pemerintah Evaluasi Usai Insiden Keracunan
Minggu, 27 April 2025