Gegara Guru Dirolling, Puluhan Alumni MAN 1 Metro Demo Sekolah

Terlihat puluhan alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Metro saat mendemo sekolah mereka terkait kebijakan kepsek. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Puluhan alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Metro mendemo sekolah. Aksi tersebut diduga merupakan buntut atas dirolingnya sejumlah ustad, guru hingga kepala asrama sekolah oleh Kepala Madrasah.
Koordinator aksi, Aditya Pratama mengungkapkan, demo yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk kekecewaan atas digantinya sejumlah tetua asrama yang diduga sepihak. Sebanyak tiga tuntutan dilontarkan dalam orasi di gerbang MAN 1 Metro.
"Tuntutan pertama kami ialah tentang perubahan sistem baru ini, karena menurut kami yang baik ialah yang lama. Itu adalah dasar anak-anak asrama itu mempunyai kualitas pada saat lulus, dan sistem itu sekarang banyak yang dihapus," kata dia kepada Kupastuntas.co usai aksi demo, Senin (17/1/2022).
Ia menuding Kepala Madrasah, H. Sarjono telah bertindak sewenang-wenang dengan merubah sistem lama yang dinilai baik menjadi kekinian.
"Kami dari alumni asrama merasakan perubahan sistem yang menurut kami sewenang-wenang, dan keluhan para siswa yang tidak memiliki wadah untuk bersuara. Inilah dasar yang membuat kami hari ini bergerak untuk menyatukan kembali ikatan alumni asrama MAN 1 Metro," beber Aditya.
Selain itu, tuntutan utama yang dilontarkan massa pendemo ialah pengembalian kepala Asrama, Ustad Rokiban ke sekolah dengan posisi semula.
"Karena ustad Rokiban itu biar bagaimanapun adalah pendiri dan penggerak sistem lama yang menurut kami pro terhadap siswa. Dan audience dengan kepala sekolah tidak panjang lebar, intinya kata beliau kesalahpahaman sehingga pak Rokiban dikembalikan lagi sebagai kepala asrama," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Asrama Ustad Rokiban mengaku tidak mengetahui aksi para alumni yang membela dirinya. Sebagai pegawai Rokiban mengaku telah menerima setiap kebijakan yang diambil kepala madrasah.
"Ya menurut yang didalam ini rolling biasa, saya secara pribadi terima karena saya sebagai pegawai negeri harus mengikuti aturan sesuai dengan SK kepala madrasah. Saya tidak tahu emosional anak-anak, saya tidak mengerti," ujarnya.
Ia bercerita, sejak 2009 dirinya merintis asrama baru periode ini menyaksikan dinamika luar biasa dalam lingkungan sekolah. Meski kini ia bersedia menduduki posisi kepala asrama kembali, namun dirinya tak dapat menjamin konflik tidak akan kembali terjadi.
"Saya disini dari tahun 2009, bahkan saya yang merintis, merencanakan dan memprogram asrama ini. Dan setelah empat kali ganti kepala madrasah, yang ke empat ini saya tidak bisa menjamin jika akan terjadi apa-apa, yang jelas saya tidak mengerti," tuturnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa kurang harmonisnya hubungan antar pegawai dan pimpinan di sekolah diduga menjadi dasar aksi para alumni.
"Yang jelas memang kurang harmonis, kurang koordinasi bahkan kami yang digantikan tidak diberi tahu. Saya meminta syarat padanya untuk memulihkan nama baik saya dan tim saya yang dirolling sepihak," kata dia.
Terpisah, Kepala MAN 1 Metro, H. Sarjono menyampaikan bahwa pihaknya telah mengakomodir seluruh keluhan para alumni pelajar.
"Semua di akomodir, dari tuntutan mereka ingin mengembalikan kepala asrama kita kembalikan. Tuntutan kedua mereka, seluruh ustad dan ustazah dikembalikan kita siap untuk mengembalikan. Kemudian satu lagi mereka ingin ada sistem, dan sistem itukan dinamika yang mana tergantung pada regulasi sekarang," jelasnya.
Sarjono juga menegaskan bahwa dirinya tak pernah melebihi kewenangan dalam menentukan arah kebijakan di sekolah.
"Kita coba untuk mereka pahami bahwa sekolah ini adalah lembaga negara, bukan swasta bukan perorangan. Jadi saya selaku kepala sekolah itu dari SK menteri yang bisa mengambil keputusan-keputusan tapi saya bukan sewenang-wenang," terangnya.
Meski begitu dirinya mengaku dapat menarik dan menetapkan kebijakan serta mampu mengembalikan posisi ustad Rokiban ke sekolah dengan jabatan sebelumnya.
"Apapun kebijakan kepala sekolah saya bisa tarik, bisa cabut bisa pula saya tanamkan. Insyallah ini sudah yang terbaik, mudah-mudahan ustad Rokiban juga mau menerima. Sebenarnya bukan karena tidak di aktifkan, jadi mereka ini siap balik lagi kalau pak Rokiban ini balik. Syarat tidak masalah, mereka itu ingin dibersihkan nama baiknya," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Metro, H. Sarjono baru empat bulan menjabat. Ia didemo oleh puluhan alumni sekolah lantaran kebijakannya yang dianggap nyeleneh.
Suasana sempat memanas, ketika seluruh santri berhamburan keluar menemui para pendemo yang sudah hampir 2 jam ingin menemui H. Sarjono. Aksi tersebut merupakan buntut atas pemberhentian Rokiban Ketua Asrama. (*)
Video KUPAS TV : WARGA RESAH BANYAK PENCURIAN MOTOR DI BANDAR LAMPUNG
Berita Lainnya
-
Tabung Gas dan Konsleting Listrik Picu 13 Kebakaran di Metro Lampung
Rabu, 14 Mei 2025 -
Polisi Sidik Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah Dana BOP PAUD Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Warga Minta Fasilitas Olahraga di Taman Merdeka Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Antisipasi Keracunan, Disdikbud Wajibkan Sekolah di Kota Metro Awasi Jajanan Pelajar
Senin, 12 Mei 2025