• Minggu, 03 November 2024

Prof Mukri Masuk ke Dalam Jajaran Pengurus di PBNU

Rabu, 12 Januari 2022 - 17.28 WIB
215

Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, Prof Mukri. Foto : Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung  - Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, Prof Mukri, masuk kedalam jajaran jajaran kepengurusan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dan menjabat sebagai ketua.

Selain Prof Mukri, kepengurusan PBNU yang diketuai  oleh Yahya Cholil Staquf tersebut, juga turut menunjuk beberapa orang lainnya asal Provinsi Lampung untuk menjadi pengurus di tingkat pusat.

"Iya Alhamdulillah saya masuk salah satu pengurus. Dari Lampung juga ada beberapa yang masuk kepengurusan. Jadi mungkin baru ini dari Lampung bisa masuk pengurusan PBNU dan terbanyak," kata dia saat dimintai keterangan, Rabu (12/1/2022).

Ia melanjutkan, beberapa perwakilan dari Lampung yang ditunjuk untuk menjadi pengurus ditingkat pusat diantaranya KH. Abdul Wahid Zamas di jajaran Syuriah, KH. Muhyidin Thohir dari Metro, Ahmad Ma'shum Abror dari Pesawaran, Muhammad Aqil Irham sebagai Wasekjen dan H. Umarsyah masuk jajaran ketua.

"Setelah kepengurusan terbentuk maka selanjutnya adalah pengukuhan yang akan dilakukan pada 31 Januari mendatang bersamaan dengan ulang tahun NU dan bertempat di Ibu Kota Baru Provinsi Kalimantan Timur," tambahnya.

Selama masa kepengurusan nya, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) tersebut akan konsisten dalam mendukung visi dan misi ketua PBNU terpilih KH. Yahya Cholil Staquf salah satunya ialah menjaga keragaman.

"Visi dan misi ketua PBNU sangatlah luas. Namun ada beberapa point seperti merawat jagat dan memajukan peradaban dengan mengandeng mitra NU. Dengan harapan kehidupan akan damai, sejuk dan dinamis," kata dia. 

Menurutnya, dalam mewujudkan visi misi tersebut dapat dilakukan dalam banyak hal yang bisa dimulai dari beberapa bidang seperti agama, ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.

"Janji Gus Yahya adalah meneruskan apa yang menjadi cita-cita Gus Dur. Wujudnya bisa dari diberbagai bidang seperti agama, ekonomi, pendidikan hingga kesehatan," tutupnya. (*)

Editor :