• Selasa, 06 Mei 2025

Awal Tahun, Harga Sayuran di Pasar SMEP Naik

Selasa, 04 Januari 2022 - 15.05 WIB
367

Yatini, Pedagang Sayuran di Pasar SMEP. Foto : Rohmah/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Awal tahun, harga sayur mayur di pasar SMEP mengalami kenaikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasmiati, seorang pedagang sayur di Pasar SMEP, Ia mengatakan bahwa harga hampir semua sayur-sayuran sejak awal tahun ini meningkat.

“Sayur semua naik. Bayam yang awalnya Rp3000 menjadi Rp4000 seikat. Kangkung dan sawi Rp2000 menjadi Rp3000. Terung yang tadinya sekilo Rp5000 menjadi Rp10.000,” katanya ketika dimintai keterangan dilapaknya, Selasa (4/1/2022).

Ia mengatakan bahwa hal itu disebabkan karena jumlah barang dipasaran yang lebih sedikit dari biasanya sehingga harga meningkat.

“Soalnya pemasoknya juga berkurang. Banyak pemasok yang sedang libur atau mudik di tahun baru seperti ini, jadi cuma sedikit pemasok sayur ke kami,” ungkapnya.

Kasmiati mengatakan bahwa Ia mengambil barang dagangannya dari pemasok di Bandung Jawa Barat, Metro, dan Liwa.

“Kalau pembelinya ya sama saja, bahkan makin sepi. Berbeda kalau kita dagang di Jalan Batusangkar. Kalau dagang di Batusangkar, tahun baru itu saya tidak tutup. Tapi setelah dagang di sini, tahun baru saya libur soalnya sepi,” ujarnya.

Pedagang yang sudah sekitar dua bulan berjualan di Pasar SMEP tersebut mengaku, untuk mengatasi sepi pembeli terhadap dagangan sayurannya yang mudah busuk atau rusak, Ia biasanya akan naik ke atas (pinggir jalan) untuk menjajakan sayurnya yang tidak tahan lebih dari sehari.

“Biar habis itu biasanya nanti pukul 14.00 WIB kami naik keatas, pinggir jalan, pakai payung karena panas juga untuk menghabiskan sayur yang tidak bisa dijual besok, seperti daun-daunan hijau,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa pendapatannya tiap hari di Pasar SMEP dari pagi hingga sore hanya Rp50 ribu, sedangkan sebelumnya Ia bisa mendapatkan Rp100 ribu untuk berdagang sejak ashar hingga maghrib.

“Soalnya kalau di pinggir jalan itu kan banyak ojek online yang dapat pesanan online sayur itu yang beli ke kita. Liat sayur kita bagus, beli. Saat saya dagang disini belum pernah ada ojek online yang beli,” ungkapnya.

Kemudian, Yatini, yang juga menjual sayur mayur di Pasar SMEP juga mengatakan bahwa harga sayur memang cenderung naik.

“Harga bawang merah, cabai merah, dan cabai caplak juga naik. Bawang merah, kemarin Rp22 ribu sekarang Rp25 ribu. Cabai Merah Rp30 ribu menjadi Rp50 ribu. Kalau cabai caplak dari Rp70 ribu menjadi Rp90 ribu,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa karena Pasar SMEP masih sepi, pedagang sayur lebih banyak merugi karena banyak barang dagangan yang busuk.

“Kalau sore, kita naik kedepan, kalau tidak begitu kita tidak dapat uang, barang busuk, nanti rugi,” ungkapnya.

“Dulunya saya jualan di Batusangkar dari pukul 05.00-17.00 WIB. Sudah hampir tiga bulan lah di Pasar SMEP, kalau sejak dagang di sini saya pukul 16.00 WIB sudah sampai rumah karena tidak laku,” imbuhnya.

Sementara itu, Nur, salah seorang pembeli sayuran di Pasar SMEP mengaku bahwa meski harga sayur rata-rata naik, Ia merasa harga sayur masih relatif murah.

“Menurut saya masih murah sekali sih. Soalnya hanya naik seribu dua ribu rupiah saja. Saya tadi beli terung dan kangkung juga masih terjangkau,” ungkapnya singkat. (*)

Editor :