• Selasa, 24 Desember 2024

Sepanjang 2021, Nilai Ekspor Komoditas Pertanian di Lampung Mencapai Rp14,1 Triliun

Jumat, 31 Desember 2021 - 13.24 WIB
222

Gebyar ekspor serentak yang dilakukan di 34 pintu ekspor di Indonesia dan di Lampung diadakan di Pelabuhan Panjang, Jum'at (31/12/2021). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Karantina Pertanian Kelas I Provinsi Lampung, mencatat selama periode Januari hingga Desember 2021 nilai ekspor komoditas pertanian di Provinsi Lampung mencapai Rp14,1 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Karantina Pertanian Kelas I Provinsi Lampung, Muh Jumadh, pada acara gebyar ekspor serentak yang dilakukan di 34 pintu ekspor di Indonesia dan di Lampung diadakan di Pelabuhan Panjang, Jum'at (31/12/2021).

"Komoditas pertanian yang diekspor oleh Lampung terdiri dari sub sektor hortikultura, perkebunan, pangan, kehutanan dan lain-lain seperti kopi biji, tepung tapioka, palm kernel expeller, minyak sawit mentah, lada biji, nanas, cabe jawa serta komoditas lainya," kata Jumadh.

Menurutnya, komoditas pertanian asal Lampung diekspor ke berbagai negara di dunia seperti China, New Zealand, Spanyol, Vietnam, Italia, Korea selatan, Australia, India, Maroko, Prancis, Rusia, Pakistan dan juga Jerman.

"Dari setiap sektor yang di ekspor menunjukan peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data yang terhimpun dalam Indonesia Quarantine Full Automation System (Iqfast) dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ekspor komoditas pertanian asal Lampung meningkat 233 persen," katanya lagi. 

Sementara itu pada penghujung tahun 2021 ini Karantina Pertanian Lampung juga melepas ekspor dari berbagai jenis komoditas pertanian dengan volume 85.049.567 kilogram atau 85,04 ribu ton dengan nilai Rp674,4 Miliar. 

Komoditas pertanian tersebut diantaranya adalah kopi biji, minyak sawit, lada biji, nanas irisan, tepung tapioka, santan kelapa, buah pisang, kelapa parut, sabut kelapa, kayu manis, lengkuas, asam kranji.

"Komidatas tersebut dikirim ke 63 negara tujuan yang meliputi New zealand, Korea selatan, Jerman, China, Malaysia, India, Belanda, Maroko, Prancis dan Rusia," tuturnya.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Syaiful Dermawan, mengajak jajaran pertanian untuk saling bekerjasama dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian Lampung dan menjaga kesinambungan pasokan.

"Harapannya ekspor pertanian di Provinsi Lampung dapat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tentu dengan kerjasama semua pihak," tutupnya. (*)