• Rabu, 26 Juni 2024

Jelang Malam Pergantian Tahun, Pedagang Arang dan Jagung Dadakan Bermunculan

Jumat, 31 Desember 2021 - 13.32 WIB
148

Salah satu pedagang jagung yang memanfaatkan momen pergantian tahun di Pasar Tugu, Balam. Foto: Rohmah/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang pergantian tahun, beberapa masyarakat beralih profesi dadakan menjadi penjual arang bakar dan kebutuhan perayaan tahun baru lainnya di pasar tradisional Bandar Lampung.

Seperti Asep, pedagang arang dan alat panggangan dadakan di Pasar Tugu ini mengaku biasanya Ia bekerja sebagai kuli bangunan atau pekerja baja ringan.

“Kalau pergantian akhir tahun ini saya ganti jual arang sama alat bakar gini, karena memang tidak ada borongan juga, makanya adanya perayaan tahun baru ini sangat membantu sekali,” kata Asep ketika diwawancarai di Pasar Tugu, Jumat (31/12/2021)

Ia mengatakan bahwa pendapatan bersih yang bisa Ia dapatkan dari menjual arang dan alat panggangan ini yaitu sekitar Rp300.000 perhari.

“Bersih minimal dapat lah Rp300.000 sehari. Selain itu saya juga tidak rugi karena alat panggangan ini saya ambil dari toko, kalau ada sisa yang tidak laku ya tinggal dikembalikan saja,” ujarnya.

Berbeda dengan Asep, Nur Fauziah meski ikut menjual kebutuhan tahun baru seperti jagung manis dan arang bakar, ia masih menjual buah yang memang menjadi pekerjaan sehari-harinya.

“Biasanya saya dagang buah saja, tapi hari ini kita kurangi stok buah, kita banyakin beli jagung dan arang,” kata Nur Zakiah.

Nur mengaku dirinya selalu menjual jagung dan arang tiap menjelang pergantian akhir tahun saja. Ia juga mendapat dagangan jagungnya dari Jatimulyo.

“Kita dapat dari Jatimulyo, mereka yang antar ke Pasar Tugu sini. Untuk stok kita ambil sampai enam karung atau sekitar lima kwintal,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk jagung tahun baruan ini ia tidak menjual kiloan melainkan per buah.

“Kita jualnya bijian, satu buah Rp3000 tapi kalau beli sekaligus dua buah kita diskon menjadi Rp5000,” tambahnya.

Sedangkan untuk arang bakar, Ia menjualnya pergandeng dengan isi 4-5 kantong, per gandeng dengan harga Rp12000. Ia mengaku biasanya untuk tahun baru Ia menyetok arang hingga 400 kantong.

“Alhamdulillah sampai jam segini sudah banyak yang beli, sudah habis sekitar tiga karung dari kemarin. Soalnya kita jual 24 jam juga tidak berhenti sampai nanti malam,” ujarnya. 

Ia mengaku tahun lalu pendapatan bersihnya bisa sampai Rp1 juta sedangkan untuk tahun ini, Ia memprediksi pendapatan bersihnya bisa mencapai Rp3 juta.

Sementara itu, Tuti, seorang pembeli jagung manis di Pasar Tugu mengatakan bahwa dirinya membeli jagung manis memang untuk keperluan perayaan tahun baru.

“Saya beli memang untuk acara bakar-bakaran nanti malam,” katanya.

Namun Ia mengaku tidak merayakan di luar rumah karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

“Tapi bakar-bakarannya di rumah sih, tidak keluar rumah soalnya masih PPKM. Kalau tahun kemarin tidak merayakan sama sekali karena Covid-19 masih tinggi-tingginya ya, jadi jarang keluar rumah,” imbuhnya.

Ia juga berharap di pergantian tahun dari 2021 menuju 2022, Masyarakat Bandar Lampung tetap sehat dan varian Omicron tidak masuk ke Bandar Lampung. (*)