Setahun Berjalan, Ini 2 Manfaat yang Dirasakan Petani Pringsewu dari Program KPB

Ketua Gabungan Kelompok Tani Makmur (Gapoktan), Doni Febriantoko. Foto: Gamel/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pringsewu - Sejak dilaunching oleh Gubernur Lampung pada 2 Desember 2020 lalu, Program Kartu Petani Berjaya (KPB) di Pringsewu memberikan 2 manfaat utama, khususnya pada kelompok Tani Makmur, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Makmur (Gapoktan), Doni Febriantoko mengatakan, 2 manfaat yang hingga saat ini dirasakan betul oleh kelompok tani yang ada di wilayahnya adalah kepastian kuota pupuk subsidi untuk kelompok tani dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Di Gapoktan Kelompok tani makmur ada 7 kelompok tani dan semua kelompok sudah memakai dan memanfaatkan KPB. Sistem pembelajarannya kita sudah pakai aplikasi, jadi dari semua kelompok sudah kita siapkan operator di Gapoktan, juga sudah ada 1 operator yang bertugas merekap semua kebutuhan," kata Doni, saat dimintai keterangan, Rabu (29/12/2021).
Ia juga menerangkan bahwa program KPB membantu para petani dan kelompok tani untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
"Ini kan pengisian data melalui sistem E-RDKK dan penebusan dilakukan dengan KPB ini. Jadi di sistem tersebut diisi jumlah kebutuhan pupuk tiap kelompok tani sesuai dengan jumlah luas lahan mereka. Karena sebelumnya kalau tidak ada program seperti ini dan petani mengalami kesulitan untuk mendapat pupuk subsidi," lanjutnya.
"Kalau ada kelompok tani yang memiliki kondisi keuangan bagus pastinya kelompok itu akan membelinya dengan jumlah yang banyak. Makanya dengan adanya KPB, kuota pupuk subsidi para petani bisa lebih terjamin dan tidak ada kelompok tani atau petani yang mendominasi pembelian pupuk subsidi," terangnya.
Selanjutnya, dari keterangan Doni, ada satu lagi manfaat yang dirasakan dan dimanfaatkan oleh kelompok tani di wilayah nya yaitu Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Beberapa waktu lalu kami sudah bisa klaim AUTP nya karena ada lahan persawahan petani sekitar 2 hektar yang terkena serangan hama tikus itu, masing-masing diurus oleh kelompok tani, diklaim melalui kelompok dibantu oleh pihak dari Dinas Pertanian," papar nya.
Adapun rincian realisasi alokasi pupuk di wilayah Gapoktan tani Makmur Bulukarto selama 2021 untuk 7 kelompok tani yang dibagi dalam 3 masa tanam 2021 sebagai berikut :
- Total alokasi pupuk urea masa tanam 1 2021 sebesar 21, 626 ton dan NPK tidak ada dan Petro 3,730 ton.
- Total alokasi pupuk urea masa tanam 2 2021 24,450 ton dan NPK sebanyak 13,300 ton dan Petro tidak ada.
- Total alokasi pupuk urea masa tanam 3 2021 23,844 ton, NPK sebanyak 13,079 ton dan Petro sebanyak 7,134 ton.
Dengan begitu total keseluruhan pupuk subsidi jenis Urea di 7 kelompok tani ini sebesar 69,920 ton, NPK 26,379 ton dan Petro berjumlah 10,864 ton.
Dibalik manfaat tersebut, ternyata ada beberapa kendala yang dialami oleh Gapoktan Tani Makmur, diantaranya adanya petani yang belum menguasai teknologi dan belum adanya operator yang membantu petani saat ingin melakukan transaksi pupuk lewat akun KPB petani.
"Petani tidak bisa melakukan transaksi, harus memakai operator dan itu yang sudah kita lakukan. Anggota kelompok tani rukun utama 1 anggotanya ada 65 dan sudah memakai akun KPB. Cuma kendalanya itu tidak bisa melakukan transaksi karena faktor usia, Gaptek dan tidak mempunyai android," terangnya.
"Yang belum berjalan di dalam KPB yaitu kami belum bisa melakukan atau belum bisa terkoneski dengan pedagang-pedagang gabah, mungkin karena pedagang juga belum memiliki aplikasi itu. Kalau distributor pupuk sudah, kios pupuk sudah, di Gapoktan sudah dan di petani juga sudah," katanya.
Sarningsih selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Pringsewu yang khusus memegang 3 desa di wilayah Kecamatan Gadingrejo yaitu Bulurejo, Klaten dan Yogyakarta mengatakan, semua kelompok tani di kecamatan ini telah memanfaatkan program KPB.
Manfaatnya sendiri bagi petani penebusan pupuk lebih mudah karena dilakukan secara langsung dan berkelompok. Juga pupuk yang mereka butuhkan sudah tersedia sebelum mereka membutuhkannya.
"Kendalanya karena ini kelompok, terkadang waktu bayar atau menebus pupuk dana yang diperlukan belum terkumpul, sehingga pupuk yang sudah tersedia belum bisa diambil sama petani nya, rata-rata itu kendalanya," jelas Sarningsih.
Sementara Kasi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian, Harzon menerangkan, penerapan KPB sudah sampai di 9 kecamatan yang ada Pringsewu, namun masih perlu dilakukan pendampingan.
"Jelas apabila melalui aplikasi KPB alokasi jatah pupuk subsidi masing-masing kelompok sudah terlihat di sana. Jadinya tidak ada yang bisa mengurang-ngurangi jatah mereka, karena semua sudah berdasarkan aplikasi jadi itulah jatah mereka selama setahun," paparnya.
Ia menerangkan, Dinas Pertanian melalui PPL juga terus melakukan pendampingan pada kelompok tani di setiap kecamatan di Pringsewu agar para petani bisa lebih mudah dalam memakai sistem KPB.
Hendri selaku Petugas Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (POPT) yang membantu kelompok tani rukun utama 2 mencairkan AUPT mengatakan, proses pencairan dana memakan waktu proses yang cukup panjang.
Para petani yang mengajukan AUTP akibat lahan persawahannya terkena serangan hama tikus tidak semua nya bisa mendapat bantuan ini, dark 10 orang yang ia ajukan hanya 3-4 petani yang berhasil mendapatkan AUTP.
"Kemarin sekitar 10 petani tapi hanya 3-4 petani yang di acc, tidak semuanya bisa karena yang lain menurut mereka tidak masuk kriteria. Kita juga sudah berupaya supaya yang rusak-rusak itu bisa diklaim, ternyata mereka tidak meng-acc atau tidak menyetujui," jelasnya.
Ia menyebutkan, dari hasil pengajuan AUTP atas lahan petani yang rusak di kelompok tani rukun utama 2, kelompok tersebut hanya menerima uang asuransi sebanyak Rp1.080.000 dan uang tersebut diterima kelompok tani rukun utama 2 pada senin minggu ini. (*)
Berita Lainnya
-
Mengenal Lusi Ariyanti, Sosok Kartini Pringsewu yang Sukses di Dunia Politik
Senin, 05 Mei 2025 -
Wakil Rektor Teknokrat Motivasi Guru SMAN 2 Pringsewu Sambut Hardiknas: Adaptif Hadapi Era AI
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Masyarakat Pringsewu Sambut Positif Program Bayar Pajak di Lokasi Tempat Razia
Jumat, 02 Mei 2025 -
Ancam Sebar Video Asusila, Pemuda di Pringsewu Setubuhi Anak di Bawah Umur Berkali-kali
Rabu, 30 April 2025