Angka Stunting di Lampung Turun Signifikan Hingga 18,5 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, saat dimintai keterangan, Kamis (30/12/2021). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, angka prevalensi stunting di daerah setempat pada tahun 2021 berada di angka 18,5 persen dan mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2019 di angka 26,26 persen.
"Alhamdulillah untuk angka stunting kita berdasarkan survei dari Survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup signifikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, saat dimintai keterangan, Kamis (30/12/2021).
Ia melanjutkan, jika berdasarkan sebaran di 15 kabupaten/kota di Lampung, terdapat lima daerah yang angka stuntingnya mengalami peningkatan dan saat ini masih menjadi perhatian khusus dan terus didorong agar angka stuntingnya dapat ditekan.
"Angka prevalensi stunting daerah yang mengalami peningkatan adalah Kabupaten Lampung Barat naik 0,37 persen, Pringsewu 1,24 persen, Way Kanan 1,75 persen, Pesisir Barat 2,91 persen dan Kabupaten Tulang Bawang Barat 4,71 persen," ungkapnya.
Menurut Reihana, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masih tingginya angka prevalensi stunting di sejumlah daerah. Mulai dari riwayat ibu hamil yang menderita berbagai penyakit seperti anemia, kurang TTD, malaria hingga kecacingan.
"Serta adanya pola asuh dari dilahirkan hingga anak berusia 2 tahun maka harus inisiasi menyusu dini atau IMD ASI Eksklusif 0 sampai dengan 6 bulan serta pemberian MP-ASI setelah 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun," bebernya.
Selanjutnya ialah pengukuran panjang badan di Posyandu atau puskesmas setiap 2 atau 3 bulan sekali. Kerawanan pangan pada tingkat rumah tangga dan kemiskinan, serta tidak baiknya sanitasi lingkungan juga dapat mempengaruhi stunting.
"Kami dari jajaran Dinkes telah melakukan intervensi spesifik, melakukan pemantauan pertumbuhan anak melalui deteksi dini anak usia 0 sampai dengan 2 tahun," tutupnya.
Sementara Plt Kepala BKKBN Provinsi Lampung, Rudy Budiman mengatakan, pihaknya juga turut andil dalam menekan angka stunting di Lampung, salah satunya dengan memberikan pendampingan kepada calon pengantin.
"Upaya kita salah satunya dengan memberikan pendampingan kepada remaja yang akan menikah. Mereka harus dipastikan sehat dan program hamil juga harus sehat sehingga bayi yang dihasilkan juga sehat," ungkapnya.
Selain itu pihaknya juga melibatkan semua unsur terkait seperti bidan desa, kader PKK, serta kader Posyandu untuk terlihat aktif dalam melakukan pengawasan terhadap ibu hamil sejak 1000 hari pertama kehidupan. (*)
Video KUPAS TV : PEMPROV LAMPUNG SIAPKAN DUA PELABUHAN LOGISTIK DI MESUJI
Berita Lainnya
-
Unjuk Rasa Petani Singkong Ricuh, Massa Lempar Batu, Polisi Tembak Gas Air Mata
Selasa, 06 Mei 2025 -
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025